Iklan memiliki definisi yang berbeda-beda dalam berbagai referensi. Kata iklan (advertising) ini sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya (kurang lebih) adalah menggiring orang pada gagasan. Berdasarkan KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), iklan memiliki dua definisi, yaitu berita
pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada
barang dan jasa yang ditawarkan; serta pemberitahuan kepada khalayak
mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa
(seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum. Sedangkan menurut
PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia), periklanan adalah
segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu
media, dibiayai oleh pemrakarsa, dan ditujukan untuk sebagian atau
seluruh masyarakat.
Selain dalam bentuk referensi, iklan pun memiliki definisi yang berbeda pada setiap kalangan atau ahli. Seperti Kotler
(1999), menurutnya, iklan didefinisikan sebagai segala macam bentuk
penyajian dan promosi ide, barang atau jasa non-personal yang dibayar
oleh sponsor tertentu. Sedangkan menurut Wright
(1978), iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan
sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang,
memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu
dalam bentuk informasi yang persuasif.
Selain Kotler dan Wright, ada juga Bitter
(1986) yang membagi iklan menjadi dua jenis, yaitu iklan standar dan
iklan layanan masyarakat. Iklan standar atau biasa disebut iklan
komersil adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan
memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media
periklanan. Tujuan iklan standar adalah untuk mendapatkan
keuntungan-keuntungan ekonomi. Iklan layanan masyarakat, yaitu iklan
yang bersifat non-profit adalah iklan yang berupaya mencari keuntungan
yang bersifat sosial, bukan keuntungan komersial secara langsung. Tujuan
dari iklan ini adalah membentuk citra baik di tengah masyarakat.
Source :
B. DEFINISI BAHASA IKLAN
Bahasa iklan merupakan bahasa yang digunakan untuk membuat iklan. Bahasa
yang dianggap bisa menarik orang untuk membeli atau memakai jasa atau
barang yang ditawarkan. Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan
yang berguna untuk memancing tanggapan (respons) dari konsumen. Supaya
berdaya tarik maka materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan.
Dalam hal ini, kategori yang dipakai rasional dan emosional, atau
kombinasi keduanya. Bahasa dalam iklan
dituntut mampu menggugah, menarik, mengidentifikasi, menggalang
kebersamaan, dan mengkombinasikan pesan dengan komparatif kepada
khalayak (Stan Rapp & Tom Collins, 1995: 152).
Dengan demikian, struktur kata dalam penulisan iklan adalah:
- Menggugah : mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
- Informatif : kata-katanya harus jelas, bersahabat, komunikatif. Tidak bertele-tele apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
- Persuasif : rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman, senang, tentram, menghibur.
- Bertenaga gerak : komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa penawaran/masa promosi berlangsung.
Untuk menyampaikan gagasan pikiran tersebut dalam suatu bahasa, seorang
penulis iklan harus mengetahui aturan bahasa tersebut, seperti tata
bahasa, kaidah-kaidahnya, idiom-idiomnya, nuansa atau konotasi sebuah
kata, dan sebagainya. Syarat ini adalah syarat yang mutlak.
Gaya bahasa dan jenis kata dalam iklan yang dibuat untuk surat kabar
tentu berbeda dengan iklan yang dibuat untuk ditayangkan di radio atau
televisi. Sebab surat kabar mementingkan mata dan dapat diamati orang
dengan lama. Sementara radio mementingkan telinga dan televisi
mementingkan mata dan telinga. Kedua yang terakhir ini bersifat
sekelebat.
Selain itu, bahasa yang dipakai dalam pembuatan iklan harus mampu
mengarahkan target audience untuk membeli, menggunakan, atau beralih ke
produk jasa yang diiklankan. Tentu saja, perlu juga diperhatikan apakah
produk yang diiklankan baru ataukah sudah lama. Gaya dan jenis bahasa
yang dipakai pun harus sesuai dengan target audience.
Di samping laras bahasa yang wajib mendapat perhatian, ada pedoman kebahasaan yang digunakan untuk bahasa iklan, seperti:
- mudah dipahami;
- sederhana bahasanya dan jerni pengutaraannya;
- tanpa kalimat majemuk;
- kalimatnya aktif, bukan kalimat pasif;
- padat dan kuat bahasanya;
- positif bahasanya, bukan bahasa negatif.
Pada umumnya bahasa iklan memiliki prinsip sebagai berikut :
1. Bahasa iklan
- Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis.
- Ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif.
- Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan.
- Objektif dan jujur, dalam arti sesuai kenyataan dan tidak mempromosikan sebuah kebohongan.
- Tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
- Singkat dan jelas, dalam arti iklan yang disajikan tidak bertele-tele dengan bahasa yang panjang lebar. Lebih baik singkat dan menarik.
- Jauh dari unsur menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara, agama, susila, adat, budaya, suku dan golongan.
- Tidak menyinggung produsen lain, dalam arti tidak menjelek-jelekan produk lain.
- Menjiwai asas persaingan yang sehat.
- Menarik perhatian banyak orang.
Source :
http://id.netlog.com/ries_vektor/blog/blogid=32855
http://agavedemie.blogspot.com/2013/01/definisi-bahasa-iklan.html
C. JENIS-JENIS IKLAN
1. Iklan Secara Umum
http://id.netlog.com/ries_vektor/blog/blogid=32855
http://agavedemie.blogspot.com/2013/01/definisi-bahasa-iklan.html
C. JENIS-JENIS IKLAN
1. Iklan Secara Umum
- Iklan Tanggung Jawab Sosial
- Iklan Bantahan
- Iklan Pembelaan
- Iklan Perbaikan
- Iklan Keluarga
2. Iklan Secara Khusus
1. Berdasarkan Media yang Digunakan
Kategori umum :
- Iklan Media Above the Line
Koran dan Internet |
- Iklan Below the Line
- Iklan Cetak
a.) Iklan Baris : Pesan yang dibuat hanya terdiri dari beberapa baris kata/kalimat saja
b.) Iklan Kolom : Memiliki lebar satu kolom, namun lebih tinggi dibanding iklan baris
c.) Iklan Advertorial : Iklan yang berkesan sebagai sebuah berita
d.) Iklan Display : Lebih luas dari iklan kolom sehingga dapat
mendisplay ilustrasi berupa gambar-gambar dalam ukuran yang lebih besar
disamping pesan verbal tertulis
- Iklan Elektronik
b.) Iklan Televisi
2. Berdasarkan Tujuan
- Iklan Komersial
- Iklan Non Komersial
3. Berdasarkan Bidang Isi Pesan
- Iklan Politik
- Iklan Pendidikan
- Iklan Kesehatan
- Iklan kecantikan dan perawatan tubuh
- Iklan Pariwisata
- Iklan Hiburan
- Iklan Olah Raga
- Iklan Hukum
- Iklan Lowongan Pekerjaan/Recruitment
- Iklan Duka Cita
- Iklan Perkawinan
- Iklan Makanan dan Minuman
- Iklan Otomotif
- Iklan Lingkungan Hidup
- Iklan Media
- Iklan Personal : Iklan yang komunikatornya berasal dari orang per orang sebagai pribadi.
- Iklan Keluarga.
- Iklan Institusi : Iklan yang komunikator yang berbentuk lembaga, badan, perusahaan atau organisasi.
5. Berdasarkan Wujud Produk yang Diiklankan
- Iklan Barang
- Iklan Jasa
- Iklan Barang dan Jasa
6. Berdasarkan Khalayak Sasaran Iklan
- Iklan untuk Pengguna Akhir : Iklan yang ditujukan kepada khalayak akhir (konsumen).
- Iklan untuk Distributor : Iklan yang ditujukan kepada para pedagang atau pengecer.
- Iklan untuk Pabrik : Iklan yang ditujukan kepada lembaga, badan, pabrik, atau organisasi, dimana produk yang ditawarkan merupakan bahan mentah untuk diproduksi kembali.
7. Berdasarkan Cakupan/Wilayah Sasaran
- Iklan Lokal
- Iklan Regional
- Iklan Nasional
- Iklan Internasional
8. Berdasarkan Fungsi
- Iklan Informasi
- Iklan Persuasi
- Iklan Mendidik
- Iklan Parodi/ Hiburan
9. Berdasarkan Teknik Pendekatan Penyampaian Pesan
- Rational Appeals
- Emotional Appeals
- Normative/Etics Appeals
10. Berdasarkan Efektifitas
- Iklan Efektif
- Iklan Tidak Efektif
Source :
https://www.google.co.id/
0 Comments