Seperti dua harus yang sejajar
Mengarah ke arah yang sama
Tapi tak bisa bersatu
Tetapi seperti arahnya yang selalu lurus,
Cintaku padamu tak akan pernah berubah
-Priscilla-
“Aku takut kehilanganmu lagi”
Aku menyimpul senyum
Tidak, bukan karena ketakutanmu
Lalu membatin
Dalam jarak terjauh sekalipun tak akan
Namamu selalu dalam aminku lima kali sehari
Dan begitulah cara ku mendekapmu
Tapi entah bagaimana halnya denganmu
“Aku juga”
-Hanum-
i will tell you how this story goes
i will not hold you back
nor will you do such thing to me
for this is not a cage
nor this is ball and chain
i will not beg you not to leave me
nor will you beg me not to forget you
distance is not one to be mourned
time is not one to be controlled
hearts tend to be worn as distance grows
souls tend to dim as clock ticks
so if i kiss you goodbye now
it is not because i doubt you
nor because i give up on you
life is not pernicious
life simply makes you mature
but
if in later years you find out that you
still yearn for me
my heart, my soul
that i am still as much as a home as you
are to me
come back
and when time finally do us kind
let us have such a sweet, sweet memorable
talk
and if you may just let me remind you
the reason why i took your breath away the
first time
then maybe we can fall all over again
-k.a.-
aku duduk di tempat yang sama
hari ini
bergumam dengan diriku dan sajak-sajak ku
dan aku sedang merindukanmu
boleh?
ini sudah kesekian kalinya aku kalah dengan
jarak
sungguh
ini bukan salahmu
bukan salahku
bukan salah-Nya
ini salah rindu
pujaan hati, aku ingin bertemu
sebentar saja
Malang,2016
-Bella-
Dalam jarak, terselip sebuah harapan
Penantian akan pertemuan
Pelepas tanya kapankah cerita ini usai
Kau tak pernah memintaku menjadi pacarmu
Lalu mengapa kau memberiku hak untuk
cemburu?
Mengapa kau marah jika aku meragukanmu?
Rasa sayang dan kepercayaan ini terlanjur
kuserahkan padamu
Da sekarang kau pergi
Seolah semua yang terjadi hanya tulisan
dari pensil yang mudah dihapus
Ternyata jarak membantumu dan berpihak
padamu
Dan ya, kau menang
-Din-
Ketika diri mendamba
Dekapan hangat penuh rasa
Tapi apa?
Semua diam membatu
Hingga air mata tak terbantu
Mengalir jatuh tanpa tahu
-rdysh
Sometimes, I would look at the clouds
Thinking about us, and the thing that we -
I despise
Sometimes, I envy their whereabouts
Floating about with nothing to doubt.
Spending one hundred sleepless nights
Diving into my floral and fading blanket
My throat hurts from all the screams I try
to fight
In the hope of being freed from this
beautiful entrapment.
Don't you think it's funny?
One day the sky is dark, but one day it's
sunny
Even funnier when there's a fact you can't
deny:
That we all live under the same sky.
But reaching you seems to be a pointless
outcry.
-fika-
We have the simplest love story ever.
It's not about a fancy dinner,
Nor an expensive gifts,
And a fabulous date.
Your delighted smile on my door,
Your tanned skin across my finger,
Your hands around my waist,
That's simply what I crave.
The distance makes every little things
matter.
Come home soon my BigMac, cause I'll be
waiting with my pounding heart here.
-glaniz izza-
dalam setiap hembusan angin yang tertiup
menerpa wajahku, aku selalu merindukan hadir dalam pelukanmu. kepada mu wahai
cinta yang selalu aku sebut di setiap tirakat dan doa ku, aku mencintaimu.
-winda wahyu-
long distance relationship is remarkable.
it somehow brings us to a whole other relationship goals more than just the
usual.
-febi-
Tadi siang aku berangkat ke taman,
Sembari menunggu dia sedang makan,
Tadi siang dia berkata,
Kita kan bertatap muka,
Satu dua tiga,
Aduh kemana dia,
Lama ku duduk di samping bunga,
Sembari kupandangi biru langit,
Ahh mungkin dia sudah lupa,
Tetes air mata tak terbendung rasanya,
GMT +2 Skype pada GMT +7
-raatyab
Waktu itu relatif
Membawa indah secepat cahaya
Melambat, terhambat oleh suasana
Waktu itu perspektif
Caramu melihat secercik dunia
Atau sabarku terdiam tanpa tenaga
Waste itu adiktif
Dikala manusia ingin menghentikannya
Tempias rasa tetap melekat di dada
Waktu itu komunikatif
Selalu memberitakan kisah kita berdua
Walau jarak memisahkan aku dan dia
-haikal
Langit, Jarak, Kamu
Langit.
Hal yang selalu membuatku mengingat kamu.
Langit.
Seperti matamu.
Tajam.
Meneduhkan.
Jarak ini racun.
Kamu percaya?
Ya, aku percaya.
Namun kita penawarnya.
Kita.
Cinta kita.
Jarak tidak berhak memporak-porandakan
kita.
Jarak tidak berhak membuat hati kita juga
berjarak.
Ah, langit malam ini gelap. Tidak lagi
seindah matamu.
Racun ini ada penawarnya. Aku selalu tahu.
Jarak ini tidak akan membuatku menyerah.
Pun rindu ini.
Karena aku selalu tahu, kemana aku akan
pulang;
Kamu.
-Della Nurannisa R
Distance is supposed to be measured by
metres
It started out with our bodies,
Our eyes that can no longer meet,
Slightly cured by the picture of you in my
screen
Your lips that I can no longer watch
carefully as it moves with the words that flew,
Slightly cured by the voice of your good
night sings
But its your love that I can no longer hold
with certainity that it's there,
it's real real,
and that you're here for me
Its your words that keeps me anxious
because I can not know if it was an honesty that you were saying
Its your heart that I can not hold as
firmly as I did
Your heart that is now able to roam ever so
freely
Your heart that is able to knock inside
other minds
And leave me behind
And as day by day pass I start to wonder if
I was enough
No, no
You"re enough
You can go 1000 miles away and this heart
would still long for you
But what is it that you do behind the
screen that connects us?
Missing me? Or searching for other ladies?
What about your replies that keeps getting
shorter?
I start to wonder whether I'm just a burden
And your lady friends that are there on
your instagram pictures?
Hopefully this is all just me being stupid
Distance is supposed to be measured by
metres
It is supposed to be able to be masured by
metres
But why can I not measure how long it is?
It's probably because it is already too
long,
hopefully not,
Too far apart,
The distance between our heart.
-Alya Dushanta
Missing you, I once saw your face among
trolley-pushing crowds in Schipol
In a teahouse in Marrakech
Galloping with the impalas in Kenyan
savanna
Seeing you now, it's strangely the reverse;
I don't see you in the depth of your eyes
It's only airports
Markets
Savannas
And highways
Slowly difting us far, far apart
-Amrina
It's a thirteen-minute walk from my front
door to yours.
I don't need to wait hours for a plane
that's being delayed,
nor days for a postcard that gets lost
across the ocean,
nor years for a meeting where we can't find
each other in the crowd and come home without so much as a hug.
All I need is a pair of worn-out sandals,
and a book,
and a bag of fresh-picked flowers as I walk
the thirteen-minute walk.
You like the book.
At least I hope you do, because reading it
for you is the least thing I could do. I can only hope that you hear the
affection I pour in the lines I recite.
I like the sandals.
They're comfy, and I don't need to worry
about puddles of water if it happens to rain when I visit.
And you like the flowers.
Don't you?
You always like striking colours. I think
you'll like how red looks on the green of grass and the grey of headstones.
It's a thirteen-minute walk from my front
door to yours,
yet noone ever understands that it's still
the farthest of distance.
-Putri air
Maybe you're the tallest building in the
city,
that I'll see when I'm on top of the
mountain
Maybe there are times when it's cold,
I can't see you through the fog.
Maybe you'll see me so cold
But maybe one day you'll understand
That I never wanted to be cold,
I never was and will
It was just misunderstanding after all
And I will still love you
Despite the distance and time.
- fja
to: fzs
It's funny that I fell in love with someone
Then came to a decision that you're the one
Your eyes are the brightest when you smile,
Even when I only saw it online
Your laugh, your voice
The sounds that make a melody even when I
only heard it through this phone
I kiss you, I hug you from thousand miles
away
I hold you, I keep you in my heart until
you leave me astray
from: fja
Masih kutunggu rintiknya menemani, hujan
bulan ini.
Sambil menata hati, kunanti benda mungil
membunyikan dering.
Kata rindu sudah tak mampu mewakili, saat
frekuensi 'berdiskusi' tidak lagi seminggu sekali.
Bulan ini berganti sebentar lagi, tapi
gerimis tetap tak menghampiri.
Bahkan meski mendung menolak menaungi, aku
tak akan mencari.
Karena kamu sudah berjanji, pesanmu tiba
malam ini.
-Eshel-
i was at that point,
where waiting was a habit.
waiting for us to meet.
waiting for us.
waiting for you.
we were apart.
we were far.
we didn't let anything come between us.
but i grew restless,
my ego was endless,
i was senseless
i did it,
i let myself crash, and burn.
everything we had.
then,
i was at that point,
where i said,
'i couldn't take it.'
'i'm tired.'
'i can't do this.'
as i left you,
because of distance.
we were apart.
we were far.
but i let something came between us.
distance
oh how i wish you could understand.
oh how i wish i could speak the truth.
oh how i wish distance could disappear.
- dg.-
Aku pernah mengagumimu dari jauh
Menikmati tawamu bersama kawanmu
Mendengar celoteh riangmu ketika kamu
menceritakan kota impianmu
Memaklumi ketika kamu bercerita mengenai
seseorang yang lain
Yang bukan aku
Orang bilang, jarak akan memupuk rindu
Kini jarak kita semakin jauh
Dan rinduku pun makin menggebu
Setiap ku lihat titik titik hujan
Aku hanya berharap
Kau menyelipkan doa yang sama untukku
Disertai amin di setiap turunnya
-a.p-
semburat oranye
mengantarkan kita pada kenyataan
dimana kita harus berpisah
bukan mau ku
bukan mau mu
tapi karena semesta sudah mentakdirkan kami
untuk mencintai dalam jarak
hatiku yakin tanpa ragu
menunggu waktu kami akan bersatu
harap ku semakin memburu
yang aku tidak tahu,
hati mu ikut berlalu
seiring berjalan nya waktu
-ajeng sastra-
Aku masih menunggumu
Menunggu aroma tubuhmu merasuk ke sanubariku
Menunggu hangatnya pelukmu mendekapku erat
Menunggu manis bibirmu bersandar di
keningku
Kau tau betapa ku merindukanmu? Kupastikan
kau tau
24 jam dalam sehari ku menunggu kabarmu
Tak satupun ku terima darimu
Jam berganti hari
Hari berganti bulan
Bulan berganti tahun
Jarak yang tercipta diantara kita
Sangat sulit kuhapuskan
Kau tak kunjung datang
Menemuiku di laut seberang
Tahun berganti musim
Akhirnya kau kembali pulang
Dengan seorang gadis berambut pirang
-Jkt, "Ascacia"-
Untukmu Yang Aku Rindu
Kamu ..
adalah kamu.
masih sebening embun yang! selalu
menyegarkan dan di rindukan di pagi hari.
dan hilang tiada bekas kala mentari
bersinar.
kamu ..
adalah kamu.
masih semanis gula yang selalu menjadi
alasan kebahagiaan ketika berada disekitarmu .
dan menjelma menjadi rasa sakit ketika
berlebihan memuja mu.
kamu ..
adalah kamu ..
hanya kamu.
yang mampu mengubah sesosok rubah yang
cepat ! menggeliat ! tak perduli sekitar ! menjadi seekor kelinci yang
senantiasa melompat kegirangan , manja , dan lembut
hanya aku .
sampai detik ini .
ketika mendengar nama mu , sontak berubah
menjadi kanak kanak yang menceritakan semua kejadian kepada mu.
ingin di manja oleh mu , walau kini hanya
bayang kenangan indah mu yang memanja diriku .
kamuu .. adalah kamu
dan hanya kamu
yang buat aku berubah
menjadi bukan aku
hanya untuk kamu
-
saans-
Kata orang, jika cinta lakukan segalanya,
Jarak takkan memutus
Semua orang bicara tentang jodoh dan
kemesraan
Dan aku hanya disini
Bukan mengharap pangeran berkuda putih
Hanya orang biasa yang anggapku tuan putri
Romeo ku yang selalu bersamaku
Ciptakan memori tak terhingga
Tak permasalahkan jarak
Biarkan cinta membela kita
Dalam berperang melawan jarak
jarak yang mencoba pisahkan kita
-berlin, jess-
kau bilang akan mencintai ku walaupun jarak
kita yg jauh.
kau bilang akan mencintaiku tanpa ada
akhir.
kau bilang kita akan berjuang melawan
jarak.
tapi kita lupa,
bahwa jarak bisa menjadi titik kapan saja
dan mengakhiri semuanya yg kita perjuangkan.
-melpomene-
The weight of life, I take in stride
Of my qualms, I ensure to hide
Though on my lips, a smile stretches wide
It does nothing for the void inside
At the end of my day
After I bow to pray
Upon a bed of longing I lay
I conjure words to say
My fingertips dance upon letters
A sentence is born, flung into the ether
I hear the sign, my heart flutters
And there through the pixels, the one my
heart is after
A smile bloomed, a smile sincere
Through the ether, it's as if we were near
Away went the hollowness, and with it my
fear
The fog disappeared, my Mind became clear
And then it ended, near like it started
We said our goodbyes, the screen darkened
From my beloved, once again I am
parted
So I remain, as I’ve always awaited
-M. Adrindra Hervey
Aku merindukanmu
Kamu yang dulu
Yang tak pernah mengabaikanku
Yang selalu mampu mengukir senyum di
wajahku
Aku merindukanmu yang dulu
Bukan yang sekarang fotonya ada di layar
ponselku
Karena kamu yang sekarang bukanlah yang
dulu
Kamu kini telah menghilang dari hadapanku
Dan aku tak dapat menemukanmu.
-inna
Hai,
Apa kabar?
Udah lama ya aku nggak denger kabar dari
kamu.
Kayaknya waktu itu kamu pernah janji bakal
ngabarin aku kalau kita udah dipisahkan oleh jarak.
Tapi mana, ya?
Aku nggak dapet kabar apa-apa, lho.
Setiap aku hubungi kamu, dan aku minta kamu
kabarin aku, alasannya cuma satu : sibuk.
Kamu nggak pernah punya waktu buat aku.
Kalau begini caranya, aku enggak sanggup.
Asal kamu tau, aku rindu kamu.
Tapi yang aku dapat cuma ketidakpedulian
kamu.
Seenggaknya, kasih kepastian.
Cintai aku, atau, tinggalkan aku.
Supaya aku tahu, apakah selama ini kamu
mencintaiku.
-inna
You know those moments when you're lying in
bed at 1 am
the sound of your aching heartbeat gets
more and more deafening with each breath
Wondering "am i
the only one who's been
trying
to keep us
afloat?"
For all the tales that you've just heard
From your pals, your mates, your allies,
his friends, his foes, of him
680 miles away from home
are starting to create holes in the ship
and you are drowning
having no clue whether to keep fighting the
waves or let the ship sink right here
-tirta-
Telinga ini bising mendengar dentangan jam
Lama dirasa namun sebentar dalam realita
Apa sebabnya jika bukan kesepian ?
Bohong namanya jika ku senang berjauhan
dengannya
Dusta panggilannya bila ku bahagia tak
melihatnya
Munafik rasanya saat kukatakan jarak antara
aku dan dia sangat mengasyikkan
Hanya setia yang tahu isi hati ini
Kuteriakkan suara rinduku padamu
Namun kau tak pernah dengar
Karena ku sengaja teriakkan dari palung
hatiku
Demi mencabut pedang rindu di hati ini
-syntia feby b-
Hai kau..
Terkadang aku bisa menerima
Terkadang tidak
Kenapa ini semua
Semudah saat diucapkan
Tapi sesulit ketika dilakukan
Aku yakin sejauh dan sesulit apapun kau kan
kembali...
Walaupun aku terlalu sakit...
Tapi..
Teruslah berlari
Terus lah bebas
Teruslah mengejar
Dan mencari petualanganmu
Petualanganku..
Hingga...
Jadi petualangan kita.
-reno
Internet Friends
We were strangers
I met you at a group chat
You were nice, warm, and kind
I was awkward, moody, and trying to fit in
We were acquaintances
You were friendly
And I was lonely
We talk to each other through the group
We were friends
I told you my problems
You told me your secret
It felt great
We were acquaintances
I chose science major
You were studying for college
It felt cold and lonely
We are strangers
I'm scared that i'll bother you
You're with your new friends
It was good while it lasted.
- Michelle Aurelia
Jika saja aku bisa berlari secepat cahaya
kan kugapai kau bersama bintang.
Bukankah yang sudah ditakdirkan akan selalu
menjadi milik kita? Bahkan walau sang
jarak memisahkan mereka beribu kilometer setiap saat bahkan setiap waktu
berdenting.
(M, Fran)
touch
rain touches your skin
while sun stroke my skin
tears touch down my pillow
longing for the touch we both deserved
i live and die for the thrill
of seeing those eyes in real
of touching those lips with my lips
of holding you tight in my grip
but im never afraid
the troubles we fought
can never strike us down
for it is meant to be, you and me
-richie d
Apa Kabarmu
Pada hati yang disesaki duka cinta dan
rindu
Malam ini apa kabarmu?
Bukankah kau sudah kudoakan dalam setiap
lantunan doa
agar selalu dilimpahkan kesehatan oleh-Nya?
Malam ini sedang apa kamu?
Bukankah setiap pagi sudah kukirim burung
yang bercericit di atap rumahmu
Melihat setiap gerakmu.
Malam ini, masih kah kau ingat aku?
Kau beribu-ribu cahaya
Kadang kala kau ada namun sering juga tak
ada
Kau, ada dalam setiap aku
Semoga sama, aku ada dalam setiap kamu
-ilham
Tell me, do you still love mantou?
I learned how to cook it for you
Even though I knew you wouldn't taste it
You live miles away from me
Yet I still sense your presence here
Even though I know you long for hers, not
mine
I forgot how it felt like to hear your
voice
It's been four years since I heard it
How does it feel like to meet you in
person?
How does your voice sound lately?
How long do you usually laugh?
I envy anyone who can see you in person
everyday
Who can hear your voice directly from your
mouth
Who can sense your presence around
Who can see you walking around with your
friends
Who can laugh at things together with you
Who can take photos with you
And I envy her
Who's in the same town with you
Who can see the same sky from the place you
stand
Who can see you walking around with your
friends
Who can have you by her side
It's been four years since last time I met
you
It's been months since we actually talked
It's been months since you left me
If only we could meet
If only we could fix things
If only I was allowed to talk to you again
Now it's not only distance that separates
us
Ever since you told me to go away, now
everything seems like it casts me away from you
Distance really means nothing, now.
-anna
Sebab aku hanya rindu
Itu saja rasa yang aku tahu
Kalau kau mengerti
Di dalam rindu tersimpan fiksi
Juga delusi
Lalu ilusi
Akan bayang-bayang ia yang dinanti
Akan pertemuan yang hangat dari hati
Di dalam rindu pun terbesit tanya
Bagaimana kabarnya?
Bagaimana kisahnya?
Sebab dalam hari-harinya
Jarak memisahkan kita berdua
Lalu aku mencoba mencari cara
Bagaimana agar rindu terlupa?
Sebab rindu adalah siksa
Yang tak bisa terdefinisikan jua
Meski dengan seribu metafor bahagia
- Rakyan Widhowati
Lima tahun bergulir
Rindu ini kian meledak
Meledak melebihi supernova
Meluap-luap ganas layaknya larva gunung
berapi
Ada rindu yang muncul walau tanpa pertemuan
fisik sebelumnya
Ada rindu yang terbesit
Dalam pesan dunia maya
Aku rindu kamu, setiap saat
Persetan dengan pesan dunia maya
Aku ingin kamu secara fisik, secara jasmani
Kapan rindu ini dapat terobati?
Aku ingin jumpa fisik denganmu
Teman dunia maya
-silmi fz
Aku ingin menulis surat. Mungkin berisi dua
atau tiga kata yang sebenarnya kata rindu.
Selamat pagi, Apa kabar?
Kenyataan ialah aku ingin kau disini,
menemuiku dalam ringkih paling perih.
Di tempat sejauh ini, tidak ada yang nyata
melebihi bayang bayangmu yang sulit disentuh.
Selamat pagi, apa kabar? Aku rindu.
-aldrin umami
I picked his video call up. I could tell by
the turned-on bed lamp on his background that it wasn't noon.
"Why are you not calling me these last
three days?
I snorted, but still answered his question.
"For what? You're busy with your
work."
He sighed.
"You could've just text me."
"And you would answer it when I'm
sleeping. It's the same, Josh. There's no big difference between I text you
first or you call me first."
There was a pretty long silent before he
changed the topic by saying,
"I'm sorry. Today was exhausting, and
I'm very sleepy. I'm tired of my boss too."
I faked a smile to answer him. He realised
that I was just as tired as him. What he didn't is that we're tired of
different matter.
He was tired of his job.
"You're creating a gap between our
relationship, Al. Again."
And I was tired of this 2-year-old problem.
"Actually the Pacific ocean and the
timezone are."
-aletheia tan-
Toska - /ˈtō-skə/
It was about a story of rain in one fine
afternoon.
The sky was dark and the clouds were grey.
Just like it should be.
A young lady was staring up to the sky.
The rain itself seemed bitter, annoyed,
sullen, desolate, numb and plain.
Her eyes were content with the view.
though her mind was wandering broadly to
another constellation of time.
The sounds of drizzle was her only friends
All of sudden, the memory tapes was gliding
under her unconscious mind.
It was an image of someone who gently
played the guitar melodies which used to be her lullaby were popping out.
It was someone who tore her heart
dreadfully and left her a harden calcified wounds yet still being a person who
became the objectification of her happiness.
It was someone who precisely carved a
corner in her heart that unfeasible to be filled with anyone else.
As she was closing her eyes, the drizzle,
filled with soft cold air, and scattering greyish fog whirled up around her.
She was taking a deep breath.
for a minute she was praying for him.
Why?
because she worn out
all the reasons to keep
on knocking at his door.
No answers, yet.
Despite her lifetime disappointment,
She was there, standing still and keeps on
praying that goodness and God's mercy would follow him in every steps of his
way.
She was hoping that he wouldn't face this
cruel world alone with an exhausted heart.
She was a believer.
She believes that her sincere prayers would
be echoed skyward
and hang up on the clouds
then pouring down gently with the heavy
rain or even drizzle.
Her prayers would evaporate
through the stratosphere in The City of
Rain.
Then he would eventually breathe in a
shattered particles of her genuine sincere tenderness remain in the petrichor.
-petrichoreunoia-
so tell me, dear,
can you hear me whisper through the air?
can you hear the lullaby i hum every single
night?
because my heart is longing to stargaze the
sky with you,
the spaces between my fingers are hollowly
empty.
i miss your scent,
your smile,
the way you mumble your favorite melody.
i miss the feeling i get in your embrace,
i miss the way you kiss me.
so tell me, dear,
when will my heart stop yearning
-felicia
Tahukah kamu?
Aku selalu melihatmu
Di barisan pejalan kaki di trotoar
Di antara pengendara motor di jalanan
Di etalase-etalase toko pusat perbelanjaan
Dimanapun, aku selalu melihatmu
Mungkin, lebih tepatnya aku berusaha
melihatmu
Tahukah kamu?
Rindu ini begitu membuncah.
Menggumul dan mengumpul menjadi luapan yang
menunggu untuk tertuang.
Rindu ini juga begitu menggoda. Mendorong
dan terus memaksaku untuk memikirkanmu. Layaknya kerlingan bintang, yang tak
sabar untuk diraih.
Ironis bukan?
Padahal aku yang memintamu untuk memutus
hubungan. Padahal kita sudah sepakat untuk saling menunggu, saling menjaga, dan
saling mendoakan....
Hingga saat yang tepat.
Tapi apalah daya, K.
Jika aku kerap terduduk lemas memikirkanmu.
Menanti dengan gelisah apakah hatimu masih
sama? Apakah perasaanmu masih setia?
Seperti itulah aku padamu, K.
Sejak tiga tahun lalu
-jihaan hafirain
An average day it is for me to long for
your presence
The skin was left untouched, with no
impression
My lungs have yearned for yet another fresh
air, while I intoxicate myself with the nicotine I've always loved.
I thought it was so unfortunate, that you
had to leave
Again, and again, I keep trying to brush
off the ghastly thoughts of not being able to assemble the puzzle pieces
The puzzle pieces of mine
The pieces I have yet to find
I am the puzzle
Now that you're on the other side of the
universe, the puzzle is not complete
For as long as you're away.
-sasq
Him
Have you ever met him?
If you don't, I'll tell you something about
him.
His eyes,
You may don't see sparks fly there, but
it'll make you wonder, if you ever looked at another that can stops you from
feeling so blue like his?
His hands,
They may seems fragile, but it'll haunt you
all night, hoping they'll belong to you always.
His voice,
It's soft, but it has some magical power to
make your mind echoing the same love song he whispered to you.
And when those things combine together,
you'll wonder how the yesteryears you've spent with him passed so fast, like it
was just yesterday?
P.S: This poem was written by the girl who
wonder if you miss her too from 169 kilometres away.
-adinda saraswati
Sudah lama kami tak bertatap muka. Hanya
sebatas benda mati. Bercakap seakan mendengar suaranya.
Aku tak tau bagaimana dia disana.
Keadaannya, kesehatannya, perawakannya. Apakah dia berubah? Apakah benar
seperti yang ia tuliskan. Bahkan aku sudah bergantung dengan benda mati ini.
Kau dan aku dipisahkan oleh jarak. Dan
biarkanlah jarak yang menjaga kita.
-kamila khalisa
[Tiada]
Tubuhku mengudara
Menembus cakrawala menyelam udara
Mencari sosok menemukan jiwa
Terasa nyata namun fana
Di manakah engkau berada?
Jiwa ragaku membara
Menembus sukma menyelam raga
Mencari kehidupan menemukan makna
Terasa fana namun nyata
Di manakah engkau berada?
Hilang ditelan asa
Sirna ditelan senja
Lenyap ditelan aksara
Semakin hampa
Semakin binasa
Dan akhirnya tiada
Jakarta, 9 Agustus 2016
-shafira A.
Adakah pelangi di antara kutub-kutub salju?
Adakah kamu, di antara jarak juga rindu?
Adakah kita, di antara takdir— juga waktu?
-A
taukah kau..
betapa aku terlalu mengharapkan mu dan
cinta mu
aku bahkan tak dapat melihat sosok lain
selain diri mu
ku bawa selalu bayang mu di setiap nafas
kehidupan ku
ku ukir selalu nama mu dalam hati ku
tak sedetikpun tanpa menyebut nama mu
andai kau tau..
aku menanti kata cinta dari mu
yang mungkin tak kan pernah kau ucapkan
sadar ku ..
aku memang bukan siapa-siapa
namun salahkah jika aku berharap cinta
dari sosok dirimu yang bahkan lebih indah
dari ribuan bintang
aku sadar menanti ..
hanya menanti tanpa tau akan apa yang ku
dapat
walau harus menyesal karna penantian itu
walau tak kan ku dapat apa-apa selain
kekecewaan
-Viona
jarak jakarta-amerika memang ratusan
kilometer jauhnya, namun rasanya hanya sejengkal-dua jengkal jika kalian
membiarkan jarak menghembus spasi diantaramu, memberikanmu ruang untuk merindu
dalam sendu.
-meidira A
Biarkan aku tetap disini
menunggumu yang mustahil datang kembali
sampai aku lelah menunggu
sampai aku sadar betapa sakitnya ini
aku tak akan menggangumu dengan penantian
kosong ini
diam dalam sudut ruangan
jangan merasa terganggu dan jangan
mengusirku
oh...
seperti inikah sakitnya penantian kosong
haruskah aku jujur padanya?
aku ditinggalkan oleh orang-orang yang
sempat aku percaya; sempat aku banggakan; sempat aku kagumi
untuk kesekian kalinya
seperti inikah sakitnya pengharapan?
haruskah aku katakan seluruhnya?
sudah satu tahun aku menunggumu
lihat saja
sampai kapan aku bertahan dengan sakit ini
saat melihat kau dengannya
orang yang aku benci
satu hal
terimakasih telah memberikan rasa ini
dihatiku
dengannya aku bisa berkarya
aku bisa menulis
bisa menumpahkannya dalam segi positif.
by: andieny
It hard for me to say goodnight to you
every night
It also hard me to say goodbye every time
we meet
It very hard to see you with someone else
It hard for me looking for someone to
replace you
It show that my heart need you so much
it's the right time to say I need you
it's the right time to talk with you until
end
it's the right time to love you
-shafiq
Jarak.
Satu kata, berjuta rasa.
Disaat aku merasakan hangatnya rembulan,
dan kau disana merasakan pelukan
mentari.
Disaat aku sudah berkelana di ruang mimpi,
kau masih tertawa bersama sahabat.
Disaat aku sekuat tenaga menjaga hubungan,
meski dinding penghalang jelas terlihat di pelupuk mata, namun kau sedang
bermain-main dengan yang lain di balik punggung sang penghalang.
Disaat aku tersesat di ruang hampa penuh
harapan kosong dan janji-janji yang tak pernah bertepat, namun kau, berusaha
mendapatkan cintanya tanpa memikirkan hampanya, hancurnya, hilangnya jiwa ini.
Ku bawa setiap kata cinta yang kau ucapkan
seiring dengan nafas ini berhembus, seiring dengan kaki ini melangkah.
Ku kira kau setia, ku kira kau seseorang
yang berusaha dengan kuat menghancurkan dinding pembatas lalu menggenggam tanganku
mengarungi indahnya dunia, namun, aku salah.
Jika jarak yang berada diantara kita,
membantumu tuk mendapatkannya, aku rela. ku rela kan engkau.
jarak, lagi lagi jarak.
-alma
Punggung Sandi Arah
kita sama mengerti bila ruang ini sama
sekali tak berjalan. mungkin lelah. atau bisa saja bosan. melihat tingkah kita
yang menjadi penakut untuk saling mendahului cerita.
kau pernah melewati kata ini. bermain pada
tiap tanda didalamnya. melompat satu baris ke baris lain; riang, lepas.
namun sekarang, kata temukanmu muncul
kembali. dalam kebingungan. seperti akan melangkah namun enggan. seperti ingin
bersembunyi, namun malah memilih lari.
aku mengerti bila aku sudah salah membaca.
terlalu memaksa. meletakan rima-rima yang sebenarnya tak pantas disana.
membuatmu gelisah, hingga merasa diri yang paling bersalah.
di akhir kalimat nanti. ijinkan aku untuk
mengkultuskan diri sebagai pendongengmu. mendekatlah, barangkali kau ingin
mendengarkan cerita-ceritaku. kapanpun itu, apapun keadaanmu yang sedang
terjadi.
sebab, menjadi pengagummu adalah pekerjaan
baruku saat ini.
Yogyakarta, 20 Juli 2016.
i t e m
#loveletters hari ini tepat beberapa ratus
hari yang lalu
saat aku rasa hari paling bahagia yang aku
miliki
aku tak pernah menyalahkanmu atas
pergerakan yang terlalu terburu-buru
aku tau aku yang salah
dan satu yang ku tau
aku tidak bisa memutar waktu
saat pertama kali kau manyapaku
pertama kali aku dapat melihat mata mu mata
indahmu bukan hanya ketegasan punggumu
pertama kalinya melihat senyummu secara
dekat yang ku yakin bunga pun akun tertunduk malu melihatnya
pertama kalinya ku dengar suara mu yang
ternyata setegas yg ku dengar dari jauh
dengan motor putih yang selalu kau pakai
kemana-mana layaknya seorang pangeran berkuda putih
dan ternyata hari itu adalah hari yang
pertama dan terakhir
semua selalu ku ingat
selalu ku selipkan dalam bilik tanpa suara
berharap aku tak kan pernah melupakan kebahagian itu
- terimakasih atas hari itu –
-fika rahma
"Cinta pertama itu tidak spesial;
karena yang paling spesial adalah cinta terakhir dan itu selama-lamanya. Tetapi
jika kalian beruntung, akan lebih spesial lagi jika cinta pertama itu sekaligus
menjadi cinta terakhir dan selama-lamanya.
Situasi ini hanya terjadi jika kita menjaga
perasaan kita dengan baik, bukan setiap saat bisa jatuh hati ke siapapun, cepat
sekali GR, lantas dinyatakan dengan mudah sekali, untuk berganti cinta lagi
juga dengan mudah."
- =Shaza faddillah
Langit kotaku turunkan hujan
Aku sendiri tak tahu bagaimana langit di
kotamu
Dan aku dari jauh, mengenangmu
Dirimu di hari itu
Buat aku lagi-lagi, merindumu
-annisa lubis
Saat otakku tak lagi teringat akan wajahmu
Saat mataku tak lagi berbinar ketika
menatap matamu
Saat hidungku tak lagi suka mencium wangimu
Saat bibirku tak lagi ingin merapalkan
namamu dalam doa
Saat telingaku tak lagi ingin mendengar
namamu
Saat jari-jariku tak lagi ingin menuliskan
puisi untukmu
Saat kakiku tak lagi semangat untuk
berjalan ke arahmu
Saat aku mulai melupakan semuanya...
Kamu datang lagi.
-sofia salwa salsa
Dekat bukan berarti tampak.
Dekat hanyalah sebuah perhitungan jarak.
Bila matamu menatap yang di sana,
aku yang dekat tak berarti apapun.
Engkau dekat, namun sulit digapai.
Engkau tampan, namun sudah dimiliki.
Kebaikanmu membuat hatiku jatuh.
Kepintaranmu membuat diriku cinta.
Awalnya ada sebuah pengharapan.
Aku pun berlari 'tuk mengambilnya.
Namun diriku terlambat.
Bukan karena lama mengejar,
tapi kar'na sudah ada yang menunggu.
Aku pun terjatuh karena lelah.
Lelah mengejar sesuatu, yang tak mungkin
bisa kudapatkan.
Berada di ruang yang sama,
tentu membuatku sulit bernafas.
Sesak jika melihat dirimu,
berdua dengannya tanpa melihatku.
Sakit jika melihat tanganmu,
sedang menggenggam erat tangannya.
Bila yang terbaik aku harus pergi,
akan aku lakukan.
Bukan karena aku menyerah,
tapi kar'na tahu aku takkan bisa.
-zita
TERINGAT HINGGA TERLUPA
Aku terduduk beratapkan terpal
Ditemani oleh rintikan hujan yang deras
Termenung aku dikala itu
Terbayang kembali wajahmu
Aku teringat,
Teringat bagaimana raut wajahmu saat
tersenyum
Teringat raut wajahmu saat tertawa lepas
Teringat saat kau muncul dengan wajah
sedihmu
Aku teringat semua itu
Walau, semua itu kulihat dalam diam
Walau semua itu tanpa sepengetahuanmu
Aku teringat semua itu
Aku teringat semua itu
Hingga aku lupa akan sesuatu
Aku lupa bahwa tubuhku sudah basah
Entah oleh rintikan hujan, atau air mata
Jakarta, 24-7-2016, 19:39
-Tri Baswara Ari Aji
Ada kalanya orang yang aktif, berubah menjadi
orang yang pasif, bukan karena dia berfikir negatif, hanya saja tertipu karena
berfikir positif
-firdaus J. A.
Cilegon 6 august 2016
Rain is still falling
Between the green of grass
Between the dim of light
Then caused a crash
A tear as well, couldn't stop falling
As she began to sobbing
Every word, every promise
He said he would compromise
Only to be broken by a lie
That for now colored her night sky
She's singing 'baby come home'
in a melody of tears
Only to be answered by 'hold on baby, a
little bit more,'
He said under the eclipse
He's running
Running and chasing
But never..
Not once he can grab her
She's not avoiding nor hiding
Instead she keeps on believing
Their love is like a mystery
That sounds like a misery
But they keep believing that it's more like
a serenity
That speaks louder than everyone's dignity
-jessica
Kegelisahan yang tak kunjung henti menahan
rindu yang tak kunjung tahu,sempat rinduku meradang karna engkau tak kunjung
datang
Bukan rindu hatiku hanya lelah dengan
kesepian lalu kosong karnamu, tuhan... dimana dia, rindu candu yang kian
mengebu,rindu satu yang tak kunjung tahu menahan rindu datang sampai hati
menjadi gersang.
-Maolana
Sepasang matamu menatap dunia dengan
indahnya.
Menatap dengan sederhana namun tiada
duanya.
Ada apa gerangan dengan semuanya?
Detak jantung lebih cepat saat melihatnya.
Tik tik tik tik
Aku tak berkutik
Menatap matanya yang lentik
Menjadi satu cinta yang unik
Apa itu?
Sebuah melodi yang tak baru
Menyamakan indahnya laut biru
Yang kusebut suaramu
Sebuah kisah klasik yang berarti
Yang kutuliskan pada sang hati
Selamanya tak terganti
Dariku yang menanti
-annastasya
Pada akhirnya,
aku memilih pulang.
Bukan karena takut,
hanya aku tak bisa menerka.
Pada akhirnya,
aku memilih tinggal.
Dengan sedikit kenangan, yang masih bisa
kuingat nantinya.
Pada akhirnya,
aku tahu akhirnya.
Kau tak mungkin ada.
Kau tak mungkin peduli lagi.
Pada akhirnya,
kuputuskan untuk mengunci pintu depan,
karena ku tau,
kau tak mungkin kembali.
-dini istika
KAMU
Izinkan aku.
Mulai dulu
Dari satu:
Aku mau
Menjamahmu
Tidak dengan jemari
Aku tidak sampai
Tidak dengan tangan
Aku tidak tahan
Tidak dengan kata
Itu sudah lama
Tidak dengan haru
Bakal butuh waktu
Dua:
Aku juga
Mau sua
Satu, dua, tiga
Mungkin setiap aku kembali
Meniti jalan Manusya-gati
Kota satu ke satu kota
Langlang sepi buana
Aku bisa bertemu
Dengan dirimu
Yang menyepi sembari
Ketawa-ketiwi
Tiga:
Aku juga
Mau coba
Rasa-rasa
Ciumanmu, lembut elusan
Yang tersampaikan
Tanpa sentuhan
Pelan
Sayang,
Dari kilo menjadi mili,
Satu tahun dua kali,
Dua jam tiap lini,
Biar cuma singkat begini,
Aku rindu.
-alfi rizki R
Pada akhirnya "hari ini" tetap
datang
Sabtu pertama yg ku benci
Sekarang kita benar - benar terpisah oleh
jarak
Walaupun kita memang tak sering bertemu
Aku tetap gelisah ketika sadar sekarang
kita berjauha
Dengan ini aku menyatakan bahwa sekarang
aku bermusuhan dengan "jarak"
Kejarlah mimpimu, tapi jangan pernah lupa
untuk kembali padaku
-iqbal
Long distance is not define by kilometers
nor miles.
Longest distance relationship born by the
word 'almost' live between us.
Knowing that we almost fall in love. That
we almost be together...
Before realizing we have our own each
lover.
To whom i almost fall in love with, to whom
i almost choose to live with.
May us happy with our own dates.
This poem is not for an ordinary LDR.
Distance hear means so far that even can not be reached--past future.
-sekar hanun
181 km
Aku
Kamu
Jauh
Dengan cinta diantara kita
Dan sejumput kepercayaan
Yang berada di tengah sangsi.
-ayu putri nazli
kau bilang,
angin malam menghantar sejuta rindu yang
tak terucap.
kau bilang,
cerahnya pagi bisa menyembuhkan luka gelap
dihati.
apakah angin malamku & cerahnya pagiku
disini berbeda denganmu?
jikalau tidak,
mengapa rindu dan luka ku masih terus
tinggal?
bahkan setelah jarak ini yang akhirnya
memutuskan kita.
-iii
Distance
This words mean an opinion to me
10 miles
100 miles
Even 1000 miles
Can be close if two heart can be one
Tears, laugh, hard time, in achievement moment
Can only be shared through social media
Name it
Video call, free call, even loss of credit
I can do that
As long I can keep in touch with you
See your face
And hear your voice
People say distance hard
It is
People say distance sucks
It is sucks
People say distance waste a lot of energy
It is..
But more distance we can through together
More strong our heart can beat
Sky, moon, and stars
Please
Be my witness
And send my love to him
I love you
From 2677 miles
-tahnia
For AZA
You think im gonna write poems..? Sorry im not that guy who can
arrange some magical words ...im a man that miss you from this tiny
tiles....yet i suffered from my illness..."distance".
Penikmat Rindu
Di hadapan secangkir kopi
Aku menunggu waktu dini hari
Kiranya di sana matahari mulai menyinari
Dirimu yang mungkin masih bergelayut dengan bunga mimpi
Berbagai harapan tumbuh
Semoga kau indahkan dering telponmu
Kau hiraukan kiriman pesanku
Semoga kau tak bosan dengan hubungan yang semakin semu
Karena hanya padamu aku mengadu
Berbagi kisah pilu
Dan bahagia menjadi satu
Harapku hanya satu
Jangan pergi berlalu
Karenamu ku siap jadi candu
Penikmat rindu
Astri Lidiyah
Jarak
Lima huruf penuh kejahatan
Telah pisahkan kita beribu mil jauhnya
Dewasakan kita, begitu katanya
Perlahan tapi pasti
Rasa sayang kian memudar
Buat kita lupakan satu sama lain
Sibuk dengan urusan masing-masing, begitu katanya
Andai ku bisa melawan
Lima huruf yang berhati busuk itu
Namun sulit tuk’ ku runtuhkan
Karena kekuatannya yang begitu dahsyat
Tetapi ku tersadar
Bukan selaksa pisau yang bisa runtuhkannya
Bukan sejuta raksasa yang bisa hancurkannya
Bukan juga ocehan yang dapat jatuhkannmu
Segenggam kesetiaan dan kepercayaan lah
Yang bisa menghempaskan
Lima huruf penuh kekejian
-cindy
Longing For You
When you say goodbye
I die a little bit inside
I don't need your apologies
All i need is you by my side
Why'd you leave me
When all i need is you here with me
After all you've done
And now you already gone
-D.L
Aku yakin jarak antara kita hanyalah sebuah koma, saat dimana
pembual menghela udara.
Gagu, selalu ada koma diantara kata yang kutuju.
Persetan dengan titik!
Aku hanya ingin kau menjadi milik.
-Irham
Jarak, kau memang jahat.
Waktu, kau memang licik.
Kau biarkan aku dan dia terpisah,
Bahkan terpisah untuk waktu yang tak bisa ditentukan.
Setiap malamnya,
Aku hanya bisa termenung bersama bulan.
Bulan yang sama kesepiannya,
Karna bintang yang seolah berada di dekatnya,
Nyatanya jauh sekali.
Jauh, sepertimu.
Ku harap kau baik-baik saja disana.
Ku harap kau selalu mengingatku.
Ku titipkan salamku, pada bintang.
Oh, tidak.
Pada bulan.
Ya, agar bulan bisa ikut menemui bintang.
Menemuimu,
Yang kini telah menjadi bintang.
Bintang yang paling bersinar di langit.
Sampai bertemu lagi, bintangku.
-syaida
Kau tahu? Baru kusadari bahwa jarak itu terkadang jahat, dia
menjauhkan yang dekat dan membuatku menabung. Ya, menabung akan rindu. Kau
sadar itu?
Jarak memintaku untuk percaya padamu, juga memintamu untuk percaya
padaku.
Aku berusaha untuk itu, sungguh!
Aku percaya padamu, sungguh!
-choirrun nisa R
One day..
I walk on shore beneath the red sky
Wind starts blowin on my skin
Its cold..my hands shakin..
There's no one ahead
I'm alone
But my mind still remembers how it was
A hug on my body felt warm
A hand holding my hand and some whispers said "hey, its
okay"
And i saw your face smiling at me
And for a second i forgot all the pains..
It was you..i love you
So promise me you'll never gone
Promise that you'll be back again to me
One day..
-natasya habibah
Ja rak
Bukan dalam angka atau panjang jalan yang memisahkan fisik
Hanya ruang sela, spasi tak terlampaui
Hasil dari tradisi dan norma yang mereka bilang membuat kita tak
pantas bersama
Ja rak
Yang dari awal telah membeku bahkan saat hangatnya tanganmu
menghapus air mataku
Kita sadar dan tau
Dia akan membuat "kita" menjadi "aku.
-ulfa mutia rasyid
You said we can make it
You said we can through this
You said just for this time
You said just be patient
But I know
It's not easy like you said
But I know
We can't pretend this is won't hurt
We'll be hurt
We'll be cry
We'll be pray to God
We'll wish that it would be over soon
Cause we know
We can't get enough just hearing your voice
We can't get enough just seeing your message
We can't get enough just face timing in phone
I want hold your hands
I want wipe your tears
I want hug you tight
I want by your side
I want cope the distance
But it is now just a memories
But it is now just me
But it is not about us anymore
But it is just our relationship history
From someone you loved
-ratih
Then, you went to a land far, far away from me.
Since your body was no longer beside mine anymore,
It felt so lonely.
Now, with your heart gradually feels more and more distant,
I started to realize, another being here is yearning for my touch
Tell me now, love;
whose heart should I trust?
Yours , from which I have been forgotten;
or his, which giving me all?
-g.m.
You said distance means nothing as long as we trust each other
They said distance means nothing when someone means everything
But in the end distance means something when you meet another one
-ferdian eka bartari
Hobimu yang terkesan unik itu, membuatku makin cinta.
Bagaimana tidak?
Karena aku adalah alasanmu.
Bahagiakah kau ketika menciumku?
Seperti hadirku disampingmu?
Aku yakin, disisi lain hatimu memaki jarak dan waktu
Yang memisahkan kita, sementara.
Tenang, dia saja yang murahan, sedang aku tidak.
Skenario milik Tuhan memang sangatlah baik.
Mempersilakan kau bertemu dengannya kapanpun kau mau saat kau rindu.
Heran juga, mengapa kau tak membawanya pulang sekalian.
Malah menjadi agenda wajib ketika berkunjung,
Menyempatkan waktu untuk kemudian kembali selain menyiapkan
keperluanmu yang lain.
Tunggu saja, ya.
Dan rasakan sungguhnya aku di lain hari, Sayangku sang Penggemar
Parfumku yang Tersedia di Minimarket Terdekat.
-alifia dinda
"Bersamamu", ditemani secangkir vanilla hangat dan
lembutnya marshmellow
Ya, semellow hatiku saat ini
Rindu yang teramat sangat sering menyapa, ia tak kenal lelah
Dan tak kenal waktu.
Bukanlah perkara mudah
Saling menunggu?
Saling memperjuangkan, tepatnya.
Kau itu memabukkan
Bukan hal yang jahat karena membuatku tak bisa berpaling
Cinta yang membuatku candu
Ingin selalu di dekatmu,
Setiap waktu.
-alifia dinda
If only
If only, your face is easier to see than those stars
If only, your voice is easier to hear than the wind that flows
If only, your hug is easier to feel than this coldness that howls
Than distance will mean nothing, but fantasies and nightmares
But darling, for us,
Distance is just another trip that separates us into a different
galaxy
Your world and mine, used to be closer than a heartbeat
But now our world, are just words and sentences in our heart
Waiting for us to let them out
-g.j
We live on the same planet
We breathe the same air
We standing under same sky
The sun shining on us is the same too
Altought thats, we have something invisible.
Visible but inaccessible
Know but unknown
Clear but blurry
United but it's separated
Can we deletes them?
Would we pass that's way?
The distance it's just a unit
Also a number
No matter what will be happens
We surely can stand together in our visions
-kezia teguh fitrari
I like to see the constellation with you
I like to wander with you
I like to spend much time with you
I like to go to movie with you
I like to study with you
I like to have an intellectual conversation with you
Days by days we through all the things together
Noons by noons we have lunch together in the corner of our school where
trees shading us
Night by night we hear to each other's voice, talking about our future
But,
You didn't like to see the constellation with me
You didn't like to wander with me
You didn't like to spend much time with me
You didn't like to go to movie with me
You didn't like to study with me
You didn't like to have an intellectual conversation with me
Everything changed
546km separate us
I lose you out of my sight
You're with someone else
When i'm here with my sorrow and bitterness of losing you
Bingung mungkin kata yang cukup mendeskripsikan saya
Setelah beribu hari kata tersebut melekat pada saya
Entah mengapa semua terasa berbeda semenjak kamu mengulurkan tangan
untuk bersalaman
Semua terasa berbeda semenjak saya bercanda tawa denganmu
Hari ku penuh dengan warna saat bersamamu
Cukup saya dan kamu saja yang menikmati kisah ini
Hingga suatu hari kisah ini terungkap
Teman sebangku yang tak tahu pun akhirnya tersadar
Entah sejak saat itu keadaan memburuk
Perlakuanmu terhadap saya berubah
Dulu kamu yang selalu ada tiba tiba saja menghilang
Dulu suaramu yang selalu menenangkan saya tiba tiba menjadi lirih
Dulu kamu yang selalu hangat seketika menjadi dingin
Hingga akhirnya saya tersadar
Kamu jenuh
Kamu tersesat
Kamu pergi dan tak pulang
Saya kehilangan kamu dalam genggaman teman sebangku saya
Saya kehilangan kamu dengan limpahan perhatian oleh teman sebangku saya
Hey, you!
How's your life now? Is everything alright when I'm no longer beside
you? I saw you today. You still look the same as the day we ended up our
convos.
I heard you find someone that makes you the happiest boy in the world.
Who is she? Is she has a stunning smile?
Is she the girls that everyone is admiring to?
Who ever she is, I hope she treats you well. I hope she's willing to
hear every single silly dream that you dreamed. I hope she can enjoy your
unique music taste that no one can understand like I do. I hope she can make
you feel like you're invincible whenever you need some motivation. I hope she
loved to accompany you to some amazing destination that you'd like to go.
And one more thing, this is the most important thing from me that you
must tell her...
"You're lucky enough to have my boy, don't ever hurt him"
Sincerely,
Someone that used to be your 'friend'
Dear childhood,
I miss my childhood. The era when we don't need social media to
communicate with others, having a real conversation with them, hearing their
laugh when we tell a joke.
I miss the time when there's no fake friend. Childhood is the best era
to make some friends because we don't look them by their wealth, beauty,
popularity and so on
As we grow up, less 'friend' that we have. Even if we have a lot of
friends in our friend list, the fact that we can still count 'them' by our
fingers can't be ignored.
I miss our Sunday morning routine when cartoons fulfil my need. I miss
the time when I need to change the channel to catch up all the cartoons. Then,
They will be my topic to discuss with my friends at school tomorrow.
I miss the time when the only problem is I lose in hide & seek
game. When there's no complicated matters like deciding major for the college,
growing up, falling in love, having heartbreak.
Sincerely,
Me
#lovelet
Dear Future Husband,
I'm not as pretty as the others, or as perfect as the others, or as
kind as the others.
But, I do have the biggest heart to love you with.
And I'll make sure you will be my one out of one.
-aystx
Hey, how's life goin'?
It's hard in here without you
Have you ever missed me?
Or you just fine without me?
Because all that we did when we're together is fighting each other but no
one's ever hurted
We just laughing so hard after that
Hey, do you remember how many netflix's original series that we've
watched?
We loved it all together and feel the pain together, right?
That's what I missed so damn much
We never lose that, aren't we?
Hey, do you just a second remember this when I was so fuckin' in pain?
You've taught me to be myself when I'm not
You gave me so much spirit when all I see was totally dark
You're blaming me about the problem but, at the same time you comfort
me with all of your 'kind' words that actually I don't even know where the hell
you learn that
Now,
I'm all alone
So far from you
Need some healing from you
Need more spirit and also recommendation of all the new book, new
movies, new netflix's original series and another new information about the
world from you
The 'new year' moment's gettin' closer
And my time was extremely up
I didn't know how to laugh, how to get myself up anymore
All that I can see was blur into black without you
When will I go home and burst the door to get some talk with you?
I'm just missed you. A lot.
03.12.16.
Bagaimana caranya aku mencintaimu
jika luka kian memanjang
perahu yang pernah kita tumpangi
kini lepas dari dermaga
jangan tawari aku bunga
jika pada samudera aku lebih suka
cinta hanya memberi dua pilihan
kesenangan atau kepedihan
agar engkau tahu
aku tak akan pernah memilih apa yang
ditawarkan
-hashslinging
Tercari-cari secarik pesan rindu darimu,
hingga ke ujung senja ini.
Mungkin dirimu lupa menaruhnya di mana,
atau sengaja menggoda rinduku.
Kembali suara guruh berdentum,
dan riuh beburung pulang ke sarang.
Tentu gelap akan segera hadir,
seperti katamu... gigil dan sunyi kan
jadi lebih indah.
Sebab hati kita diasuh cinta.
Andai rindu menuntut pertemuan,
aku ingin meminta perjamuan.
Dan jika harus mabuk,
aku tidak ingin mabuk sendirian.
: kau dan aku.
-hashslingingslasher
Mengapa
Tidak pernah ada sedih sedalam ini
Kesalahan terbesarku adalah air matamu
Mengapa begitu menyakitkan
Ada panah tepat di hulu hatiku
Membentuk palung terdalam Mariana
Mengapa begitu menyakitkan
Langit abu saksi kita sore ini
Antara sedihmu dan egoismeku
Langit biru hitam saksi kita malam ini
Yang hanya berisikan penyesalanku
Dan, tawamu kini sudah tidak lagi denganku
Matamu sudah menatap mata yang lain
Sedangkan aku, masih merenungi kepergianmu karena si pemilik mata lain
itu
Dan, bahuku masih sedia menopang air matamu yang jatuh
Untukmu, yang tidak pernah benar-benar pergi
Tiap-tiap kata yang kamu ucapkan di setiap perbincangan kita kurangkum
dan kusisipkan di antara sibuknya pikiran-pikiranku yang berpencar dan
berkelana masing-masing. Setiap tawamu kurekam sedemikian rupa dengan lensa
terbaik yaitu mataku.
Kusediakan ruang untuk mengingatmu.
Di setiap sudut ruang terselip untaian-untaian puisi untukmu yang tak
pernah tersampaikan, dinding-dinding pun bercerita melalui foto-foto kita
semasa putih biru, saat senyummu dan senyumku menyatu dalam memori canda penuh
tawa.
Namun, ruang ini sepertinya tak kuat menahan sendiri, aku butuh ruang
lain untuk merangkum pikiran yang membuncah ini dibuat karenamu. Lalu, kubuka
ruang baru, namun kamu pergi dan ruang ini hanya terisi dengan khayalanku yang
berpetualang jauh mengenai kita.
Tentang kita yang tidak pernah menjadi kita.
--naurelium
[Katanya]
Katanya
manusia takut akan perbedaan
Sosial,
katanya
Jarak,
katanya
Iman,
katanya
Namun, aku
tidak
Itu tak laku
bagiku
Aku takut
Ketika aku
menyadari
Kamu dan aku
Adalah sama
--naurelium
To the new star who shines brightly on my man's sky,
We are friends.
But I still remember how you asked me,
"Is it really okay?"
My mind screamed,
"No. Don't dare you steal him. You're beautiful, you're smart,
you're every boy's crush, and you can get anyone's attention. Why must it be
him, my one and only man?"
But I weakly smiled,
and I simply said "Yes." while looking away.
You might think that I turned my head because I didn't really care
about that stupid question,
But in reality,
I just didn't want you to see my face that was filled with
undescribable emotions which was about to burst into tears.
Now I wonder what would happen if I said "No."
Maybe that would be me walking beside him to the canteen at reccess
time,
or that would be me stealing his popcorn and hugging his arm on our
date to the cinema,
or that would be me fooling around with his groups of friend,
or that would be me smiling shyly to his voice singing Thinking Out
Loud while playing the guitar,
or that would be me talking to his mom on her visit to the school,
or that would be me who he first look for in the crowd of hundreds,
or that would be me he thinks of when he wakes up and when he goes to
sleep.
I was once the center of his universe,
but now I'm just a spaceship lost in a faraway galaxy,
and he now revolves around you.
Please take a good care of him,
tell him you love him,
kiss him,
cherish him.
as how I did before life started being a bitch and drifted us part.
Because we are friends,
and I don't want you to be hurt,
like I did,
like I still do.
-d.i.a
pukul empat lewat lima
dingin itu masih nyata
mengepungku lewat jendela
hampa
kesedihan yang tadinya mati
bereinkarnasi dalam diri ini
perlahan-lahan menguliti
sepi
"aku akan kembali dua tahun lagi," katamu
padahal kini
sudah seribu hari
aku menanti
tak apa
hati ini masih milikmu
raga ini masih untukmu
senyum ini masih karenamu
tak apa
kalau kamu belum sempat datang
kalau kamu masih betah berjuang
tak apa
aku bahkan rela mengetahui
kamu mencintai yang lain lagi
hancurkan aku dengan sikapmu
sakiti aku dengan perbuatanmu
bukannya begini
sementara aku menanti
takdir memintamu untuk mati
tapi satu yang perlu kamu tahu
bahkan kalau aku harus menunggu
lebih dari hari yang ke seribu
aku mau
dari aku,
yang tidak merasa kehilanganmu,
tapi kehilangan kebahagiaanku.
To the most
inconsiderate of friend,
Im writing
you this letter because i know what if i say what i have to say to your face, i
will probably punch you.
I dont know
you anymore, i dont see (the old you) anymore
All i got
was those short message from you every fucking single day. I know youre busy
and i know you got her in your heart. But hello? I was supposed to be your best
friend:(
You have no
idea how hard i get through those days without you. When we were 8th grade, we
(or maybe just me) pushed every single person that could possibly have been our
friend. We blocked people until there was you & me. You probably havent
noticed, bc you never been in my position. You've always got someone or some
peoples, everybody wants to be your bestfriend. Its was like yesterday, you got
me & i always got you, but now you have her and i have no one. I feel like
those other people that used try to become our friend, that tried to push their
way into our circle but were met by turned backs. I know youre probably not
doing it deliberately just as we never did.
Its not that
we didnt want anyone else, its just that we didnt need them (once again, maybe
its just me, not us). Sadly now it looks like you dont need me anymore....
Anyway, im
not whining on about how much i hate her, im just trying to tell you that i
miss you. And that well..... im lonely.
Whenever i
check my phone, and there's no any message from you, i ended up crying all
night. Thinking about you, its so fuckin' depressing.
What
happened? Cant you be friends with two people at once? I know you have found
someone who is extra special, and i know you both have a special
"bond" or whatever, that you & i will never have. But we have
another bond, we're best friends. Or does the best friend bond disappear as
soon as you meet somebody else? Maybe it does, maybe i just dont understand
that because i havent met that "somebody special." Im not in any
hurry to, either. I liked things the way they were.
So maybe she
is now your best friend and i have been relegated to just being
"friend." At least be that to me, W. In a few years time if my name
ever comes up you will probably say, "that girl, now theres a name i
havent heard in years. We used to be best friend. I wonder what shes doing now;
i havent seen or thought of her in years!" You will sound like my mum and
dad when they have dinner parties with friends and talk about old times. They always
mention people i've never even heard of when they're talkin about some of the
most important days of their lives. Yet where are those people now?
Anyway, my
point is (i know, i know theres one), i dont want to be one of those easily
forgotten people, so important at the time, so special, so treasured, yet years
later just a vague face and distant memory.
I want us to
be best friends forever, W.
Im happy if
youre happy, really i am. But i feel like i've been left behind. Maybe our time
has come and gone, maybe your time is now meant to be spent with her. But i
still love you like sister loves her brother. I swear (or maybe i promised) i
will always be there when you need me, i always will. And if thats the case i
wont bother sending you this letter. And if im not sending this letter why am i
doing still writing it?
Ok, im going
now & im ripping these muddled thought up.
Your old
friend,
--maybe u
forgot my name:)
It's way too late, but I feel like I just need someone I don't even
know to read this.
Aku dan kamu. Dua orang dari sekolah kejuruan dan sekolah biasa yang
hanya disamakan oleh angka. Sore itu di bawah halte Trans, bukan kali pertama
aku melihatmu. Kita satu gereja, cuma tak pernah bersapa dengan betul.
Aku yang pertama tersenyum seolah menyambutmu, dan tak ada niat. Tapi
kita berakhir banyak bicara; saling cerita dan tertawa. Lalu kita bertukar
kontak. Tambah teman, begitu dulu dalihmu. Malamnya, kamu menemaniku belajar,
sampai akhirnya menyerah pukul tiga pagi.
Tahu? Egoku jahat; dia menginginkan yang sempurna dan aku berpihak pada
pertimbangan dangkal. Aku terlalu memikirkan apa yang akan dipikirkan mereka
tanpa memikirkanmu. Kalau kita bisa jadi waktu itu, mungkin aku akan lebih
sering melihatmu.
Minggu kemarin, aku melihatmu lagi. Kita duduk di bangku yang berbeda
pada deret yang sama, hanya dipisahkan oleh lorong antar kursi dan ibuku. Aku
melihatmu; kita sempat bertatapan, tak lebih dari sedetik. Kamu terkejut, tapi
mungkin aku terlihat dingin.
Aku menangis, tahu. Aku menangis dalam doa pagi itu. Untuk apa yang
sudah kuperbuat, untuk penyesalan, dan untuk masa lalu. Untuk kita yang hampir
disatukan di awal dan dipertemukan kembali di akhir.
Kenapa sekarang setelah hampir tiga tahun?
-w
Do you remember me? Or do you remember all the things we
said? Like we'd get married and have some child when we were 22? I know i am a
fool bcs you probably forgotten my name haha it's such a shame for me, now you
found somebody else and you got what you wanted, youre dating a French guy you
both look so happy, well, i hope you have some friends who actually care for
you and you both always happy together, i'm okay, don't mind me, poeple leave
me all the time and i'm used to it, cheers :)
From: a chaser
To: a person once I believed as half of my soul
I never had a planner with 'fall in love' with you as one of my agenda
on it. I was naïve. I told myself that I would love no one. That I wanted to
focus on my study and motivated myself to do it without any other matter.
But it was the second time we met. You walked and my heart was skipped
a beat. It was never easy to realize that I had been falling... with my own
lecturer. But it was a single fact that in the spite of how hard I ignored, I
could not deny.
Fourteen years apart. It was laughable for me. But it was true.
And day by day I tried to resist the feeling. I convinced myself that I
was just admiring you. Because you were so perfect in my eyes. However, love
unfolded another story.
My body could never listen to my logic, honey. I am sorry. Bluntly, I
approached you. I could put those on the trashbin; status, age, gender, and at
that time, love was the only thing that remained still. Rooted deep even by the
time passed.
It was the first time we went out together, I could see our future in
our conversation. It was between our massive fights, I could see you did not
desire to lose me after that as you put your ego behind, after me. It was
within your eyes that filled with tears, that I knew I have found the one. The
person that I could finally call as the half of my soul. It was so beautiful,
so addictive yet destructive, to realize that there were dozen of things posed
as our similarity. It was terrifying, but it gave me thrilled feelings, every
time our eyes met, it has million meanings.
Every atom in my body screamed one thing; yes! I could not be possibly
mistaken!
Only now I know,
How wonderful it would be if this letter could be written with present
tense...
Just because you left, I had to rewrite anything. This letter, and your
definition for me.
You might once be the half of my soul. Yes, it was it. Now?
You are the 'almost' half of my soul...
kau,
yang tertinggi dari teman2mu,
189cm atau 28cm di atas ku,
mata besar dan senyum lebar,
suara tawamu yang khas,
aku tau semuanya.
bertemu? ya, kita pernah bertemu dalam mimpi, bukan? kau menggenggam
tanganku, lalu kita berfoto berdua. atau mimpi lain saat kau dan teman2mu
mendatangiku dan mengajakku bermain bersama. indah, bukan?
akhir2 ini, aku kehilangan fokus akan duniaku,
mata ini selalu tertuju padamu,
bibir ini selalu merekah melihatmu disana baik-baik saja.
ingin ku kirim semua ini, atau seharusnya lebih dari ini,
namun mungkin aku belum beruntung untuk menyukaimu hari ini,
aku masih belum bisa memahami perkataanmu,
bahkan masih belum bisa menatapmu secara langsung.
doakan aku ya, esok, atau bulan depan, atau mungkin tahun depan, aku
bisa menemuimu, memberimu semangat dengan teriakan yang paling keras diantara
yang lainnya.
aku ingin mengirim surat ini, tapi aku tak tau harus lewat mana.
kalaupun aku tahu, mungkin surat ini akan tenggelam tertumpuk oleh surat2 yang
lainnya.
maaf, aku tau, aku tak pandai merangkai kata. aku tak apa jika kau tak
ingin membacanya. selagi kau masih mau menemuiku di esok hari, aku tak apa, aku
masih baik-baik saja.
ksw's
aku disini, mengingat-ingat apa yang pernah kita lewatkan selama ini.satu
hari, kau menghilang. membuatku bingung apa yang sebenarnya terjadi. membuatku
bertanya-tanya apa yang sebenarnya ku rasakan saat kau tak di sisiku.
berikutnya, kau kembali lagi. menyapaku lagi. kita mengulangi
kebahagiaan yang lalu, dan membuat kebahagiaan yang tak pernah kulupakan.
lusa, kau pergi lagi. tanpa perpisahan. aku mencarimu namun kau tak
ada. aku hanya bisa meringkuk di pojok kamar.
aku ingat, kau yang pernah ingin menemuiku, namun kau hilang
setelahnya. aku yang ingin mendengar suaramu, namun kau hilang sebelumnya.
lalu, kemana saja semua ini?
beruntung, kau datang dan pergi sesukamu, sehingga aku tak kan berharap
banyak pada perasaan yang sering kali bermunculan ini.
dan pada akhirnya, hanya aku disini, entah menanti atau melupakannya.
dan kau tak pernah lagi kembali.
hai, kenalkan.
aku yang pernah mengisi hati yang kamu tempati sekarang.
tolong jaga dia, ingatkan dia untuk makan, ingatkan dia untuk tidur
pada waktunya.
harap maklum jika dia sibuk akan kuliahnya. asal kau tau, dia sedang
mempersiapkan masa depan kalian saat ini.
dia pernah berkata padaku, katanya kita akan menemukan seseorang yang
lebih baik di suatu waktu nanti.
aku harap kau adalah yang terbaik untuk dirinya.
aku percayakan dirinya pada genggamanmu. tolong jaga dia baik2, atau
tidak kau akan menyesalinya saat ia hilang dari pandanganmu.
16:52 Finn Ronie #Lovelet
aku memilihmu dari jutaan orang di dunia ini.
aku mengikutimu walau ada ribuan rintangan di jalan ini.
aku tak kan pernah bosan walaupun melihatmu seratus kali dalam sehari.
aku yakin kita akan bersama untuk berpuluh tahun yang akan datang.
dan aku berdoa semoga aku menjadi satu-satunya bagimu, sekarang dan
selamanya.
Untuk Nararya,
Di tempat
Nar, ini aku tulis dengan tulus untuk kamu. Namun, aku enggak akan
kirim ini padamu, karena aku tahu kamu takkan peduli padaku. Jadi, kukirimkan
tulisan ini ke oa Bibliophilia, siapa tahu kamu baca dan sadar itu aku, eh ga
usah deh.
Ini tentang masa lalu kita. Enam tahun yang lalu, aku mulai yaa!
Ekhm
Halo, Nararya!
Rasanya aneh ya? Tiga tahun kamu seolah hilang dari peradabanku.
Teman-temanku yang kenal kamu, tak tahu bagaimana kabarmu. Teman-temanku yang
berada dekat denganmu tak "kenal" kamu.
Lalu sekarang semesta mempertemukan kita (lagi). Di tempat kita
sekarang, kamu mungkin masih kenal aku. Aku yang katamu selalu mual kalau
terlalu banyak minum kopi, yang menangis kalau panik dan kesulitan, yang selalu
bawa air putih dari rumah, yang selalu marah kalau kamu ambil makananku dengan
tangan, yang selalu menyuruhmu diam saat kamu pecicilan. Jorok dan pecicilanmu
masih sama seperti dulu, tapi di luar itu, kamu telah banyak berubah.
Kamu bukan lagi Nara yang kukenal dulu. Nara yang sekarang lebih bertanggung
jawab, kamu bisa diandalkan. Aku suka, aku suka.
Dulu aku sayang kamu, lebih dari sekedar teman atau sahabat. Kemudian
dari semua ceritamu aku sadar, kamu cinta dia, kamu cinta temanku. Aku tahu,
sedalam apapun rasa yang kusimpan untukmu tak akan terbalas, makanya sejak itu
aku tak percaya karma. Aku patah saat itu,
kamu tak tahu, dan tak kan kubiarkan untuk tahu (untuk saat itu).
Nara, kamu masih secerdas dulu, lebih cerdas mungkin. Ketahuilah,
satu-satunya caraku untuk membalas nyeri yang kau buat waktu itu adalah dengan
berusaha menyalip nilai-nilaimu. Isi
otakmu bagai pecut untukku. Aku belajar ketika kamu main bola di lapangan, aku
memperhatikan guru saat kamu sibuk mengisengi anak perempuan. Namun aku selalu
kalah. Kamu selalu ranking 1 dan aku
ranking 2. Sampai lulus pun nilai kita cuma beda tipis! Sebal? Oh tentu!
Aku benci kamu! Sayang rasa cintaku mengalahkan ambisi dan rasa benci yang
harusnya kurasakan saat itu.
Sekarang pun aku mau suka padamu lagi. Kamu yang sekarang lebih baik daripada
Nara yang kukenal dulu. Meskipun aku mungkin patah dua kali. Jantungku masih
berdebar lho kalau dekat denganmu!
Tapi, Nar, sahabatku cinta kamu. Berat mengakuinya, tapi dia
betul-betul sayang kamu. Baru saja kubaca pesannya, dia senang sekali jalan
denganmu. Sama persis seperti apa yang kurasakan dulu. Aku mau menyayangimu
lagi (meski aku tahu, kamu tak akan menyayangiku lebih dari seorang teman),
tapi aku juga sayang sahabatku. Ini mungkin pertama kalinya aku mau percaya
karma dan memohon padanya. Aku harap karma itu ada, dan kamu membalas perasaan
temanku.
Jujur saja, patah hati itu enggak enak. Dan aku tidak mau melihat
temanku patah hati, sedih, atau menangis karena kamu.
Jadi, Nara, sulit bilang kalau aku tak punya perasaan apa pun padamu.
Tapi, ah. Aku ikhlaskan kamu buat temanku. Sebenarnya ini makan hati, tapi aku
sayang kamu dan sahabatku. Maybe she deserves you. And you deserve better, than
me.
Sampai sini aja ya, Nar. Selalu hati-hati dan sabar. Kalau makan jangan
lupa cuci tangan, ingat di tanganmu ada >1200 bakteri Staphylococcus!
Bye!
Salam (hampir) sayang,
Pencinta biologi yang berharap bisa mencintai kamu untuk saat ini.
Apa bedanya?
apa bedanya antara kamu dan aku?
kamu cuma lihat dia
aku cuma lihat kamu
kita sama sama buta untuk melihat orang lain
yang kamu mau masih dia
yang aku mau masih kamu
apa bedanya?
kita masih sama sama keras kepala untuk mencoba menginginkan yang lain
apa bedanya?
apa bedanya?
apa bedanya kita berdua?
sama sama
masih mengharapkan seseorang yang tidak mengharapkan kita kembali
aku berharap
kamu untuk aku
kamu berharap dia untuk kamu
apa bedanya kita berdua?
kau sakit karena selalu mengingatnya yang sekarang melihat orang lain
sedangkan aku sakit karena selalu mengingatmu melihatnya
apa bedanya?
kenapa kau
dan aku tak bersama saja?
agar kau tak
sakit dan aku tak sakit lagi
Merdeka
Merdeka!
Merdeka!
Merdeka!
Merdeka!
Merdeka merdeka!
Merdeka merdeka!
Merdeka merdeka!
Merdeka merdeka!
Kerja!
Kerja!
Kerja!
Kerja!
Musnahkan korupsi!
Bantai habis akar korupsi!
Hukum para koruptor uang rakyat!
Bersihkan pemerintahan dari politik uang!
Tahun ini apa lagi?
Resolusi tiap tahun selalu sama
Nyatanya masih saja kesalahan itu berulang
Yang jujur dalam bekerja hancur
Yang berani 'kotor' dalam bekerja malah berkuasa
Sudah 71 tahun Indonesia merdeka
Apakah tahun ini akan tetap sama seperti yang lalu?
Ataukah bangsa ini akan lebih maju?
Atau malah semakin hancur?
Inikah yang disebut merdeka?
Korupsi yang merajalela?
Politik uang yang berkuasa?
Rakyat yang meronta dari jeratan kemiskinan?
Merdeka!
Merdeka!
Merdeka!
Merdeka!
Apa gunanya merdeka jika tetap terjajah?
Terjajah oleh keserakahan
Terjajah oleh mafia politik
Terjajah oleh bangsa asing yang menduduki perekonomian bangsa
Merdeka!
Merdeka!
Merdeka!
Merdeka!
Kumandangkan saja kata itu terus menerus
Tapi nyatanya masih banyak rakyat yang merasa terjajah
Terjajah oleh pemerintahannya sendiri
Apa bedanya?
Lelah?
Iya, tapi setidaknya aku masih bernapas meski semakin melemah
Biarlah malam ini menetes air mata
Biar ku kuatkan diri
Karna esok, pagi datang berlari
Sekali lagi memikul beratnya hari
Sambil ku tunggu waktu berlalu
Hingga saatnya ku hilang bersama waktu
Untuk orang, yang mungkin saat
ini entah kubenci atau kusayangi. Mungkin keduanya. Barakallah fi umrik!
Panjang umur, sehat selalu.
Sesibuk apa kamu? Bahkan pesanku tidak kamu balas, sedangkan pesan
orang lain secepat kilat kamu balas. Kamu mungkin kini menganggap saya hanya
sebatas teman saja, tidak seperti dulu.
Bisa diibaratkan seperti ini, kita sahabat, lalu kutulis dengan susah
payah menjadi sebuah buku yang berisi cerita tentang kita, namun dengan mudah
kamu menghancurkan, membakar, dan mencampakkan cerita kita yang saya buat
dengan hati yang lemah. Sakit hati? Memang. Berdarah? Tidak, tapi amat sakit.
Saya tahu, kita hanya sebatas teman dunia maya. Bahkan bertemu saja tidak
pernah. Saya juga mulai capek menunggu balasan darimu, saya juga sudah sering
sakit hati. Ayah saya pasti kecewa karena tahu saya sakit hati karena pria
lain.
Pria lain itu kamu.
Terserah, kamu mau memutuskan hubungan persahabatan kita atau tidak.
Saya hanya mengikuti alur yang Allah tunjuk. Terima kasih sudah pernah mewarnai
hidup saya.
Terima kasih banyak.
Surat tak dikirim
Tak kerasa sudah hampir 10 tahun lamanya sejak terakhir aku melihat
papa. Sekarang rasanya mengingat wajah papa saja sulit. Papa dimana sekarang?
Sehat? Baik-baik saja?
Sering kali aku teringat kenangan bersama papa dulu, walaupun tidak
banyak, sangat sederhana, namun itu sangat berharga bagiku. Hanya itu dapat aku
kenang sekarang.
Pa.. dulu aku berfikir bahwa wajar saja jika keluarga tidak mempunyai
seorang Kepala keluarga, aku selalu diam, tidak pernah sekalipun bertanya
kepada mama tentang papa. Aku takut, nanti mama nangis lagi. Tapi sekarang aku
sudah 16 tahun, sepertinya aku sudah mulai paham ketika teman temanku di
sekolah membuat biografi papa -nya, aku hanya bisa menulis biografi mama.
Ketika guru memberi data orangtua siswa, aku hanya tau data mama. Lalu kemana
perginya papa? Sosok papa yang teman temanku lainnya punya?
Mama bilang dia tidak bisa terus hidup sendiri sehingga memutuskan
untuk menikah lagi. Pa, mau sebaik apapun laki laki yang dipilih mama, tidak
akan bisa sebaik papa, sepenyayang papa, sehumoris papa. Dan aku hanya tidak
bisa menerima dia. Tidak ada satupun yg bisa menggantikan papa.
Anak riang papa dulu kini sudah hilang
Pa, rasanya aku tidak lagi bisa melihat cahaya, tidak lagi bisa
bermimpi, merasa, berharap. Waktu-waktu gelap dalam kehidupan ini terus
berdatangan, tidak pernah berhenti. Ini terasa seperti waktu terus malam
&mimpi buruk dan pagi tak kunjung datang. Dalam keadaan seperti ini aku hanya butuh Papa..
Sekarang aku harus apa? Akan kulakukan apapun itu jika bisa buat papa
kembali. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana, semuanya sudah hancur dan hilang
bersamaan saat papa menghilang. Mau papa bagaimanapun juga, menghilang sejauh
apapun juga, seberengsek apapun papa, aku akan selalu sayang dan tidak akan
lupa
Cepat pulang, pa.
22:39 15.03.17
Teruntuk kamu yang sulit di gapai,
Kamu bilang, kamu nunggu aku nanti ketika kita dewasa dan bertemu di pelaminan.
Tapi apakah kita bisa?
Aku memegang tanganmu, kamu balas menggenggamnya dengan tanganmu yang
hangat itu. Erat. Seakan kamu tak mau melepaskannya.<br>
Tapi, apakah kita bisa terus seperti ini?
Kamu terus menggangguku dengan badanmu yang tinggi itu, agar aku bisa
dekat denganmu. Tapi apakah itu akan bertahan lama?
Kamu bilang, kamu sayang padaku. Sangat. Tapi apakah itu akan bertahan
lama?
Kenyataannya tak seindah itu meskipun aku sayang padamu, dan kamu
sayang padaku, kita tak akan pernah bisa bersatu.
Aku pernah bilang padamu, kalau cerita kita bagai cerita novel. Kamu
bilang, kamu tak suka membacanya. Katamu ceritanya terlalu tak realistis.
Kamu yang disana,
Mungkin memang benar cerita kita ialah cerita novel dengan ending
dimana pemeran utamanya tak bisa bersama.
Kita saling sayang, tapi apakah kita bisa melawan kehendak Tuhan?
Aku menyebutmu dalam doaku, dan mungkin kamu juga menyebutku dalam
doamu. Kita saling berdoa dalam perbedaan.
Aku ke masjid dan kamu ke gereja. Kita berdua saling berhadapan, dan
saling mencintai. Tapi kita berdua dipisahkan oleh garis tak kasat mata yang
terlampau sangat sulit untuk di lewati.
Dunia seakan tak mau berpihak pada kita. Benteng kita untuk saling bertemu
terlalu tinggi dan kokoh untuk kita rubuhkan.
Pada akhirnya, kita harus mengakhiri ini semua. Karena kalau Tuhan
bilang Tidak! Kita bisa apa?
Dari,
Aku yang
mencintaimu.
Lelaki Bertubuh Biru
Siapa itu disana?
Tubuhnya memancarkan cahaya kebiruan
Mengundangku untuk mendekatinya secara perlahan
Raut wajahnya terlihat muram memancarkan cahaya keabuan
Aku pun bertanya ada apa
Ia tenggelam dalam diam
Ah seketika aku tahu
Hatimu bagai daun layu
Dua orang berdiri disini dengan nasib yang sama
Dipertemukan dalam waktu yang sama
Mengalami patah hati yang sama
Aku dengan kau
Kau dengan dia
Ku ingin menyembuhkanmu
Menghentikanmu
memancarkan cahaya kebiruan itu
Menghentikanmu membuat hari terasa kelabu
Tapi aku tahu kau tidak akan melihatku
Dimana lagi
posisi yang tepat agar kau melihatku
Menghalangi pandanganmu darinya
Kau tidak goyah
Namun hati ini tidak akan pernah lelah
Menunggumu sampai tidak sanggup menggapainya
Hei lelaki bertubuh biru
Berhentilah mencari
Karena yang kau cari selalu berada disampingmu
Selalu siap melunturkan kebiruanmu
Kamu sudah tidur apa belum?
Masih bergulat kah dengan buku2 mu?
Atau sejenak menikmati kopi untuk mengusir rasa kantukmu?
Ah,apapun itu yang penting kamu baik2 saja kan?
Seminggu
kedepan kamu sedang berjuang untuk USBN mu,dan tak lama lagi ujian nasional
menunggumu.
Sedangkan
aku
sedang
berjuang untuk pr-pr pengisi hari libur ku.
Tapi,kamu
tenang saja.
Disela-sela
tumpukan tugasku,terselip doa untukmu,kok.
Maaf,aku terlalu cupu untuk sekedar memberimu semangat secara langsung.
Jadi,kusampaikan lewat sini saja ya?
Semangat menghadapi hari-hari tempurmu dengan soal-soal!
Kutunjukkan juga untuk teman-teman seperjuanganmu itu.
Tunggu aku di universitas impian kita,ya!
Di sini saya hanya ingin menceritakan tentang seseorang yang saya tidak
tau apakah dia mengetahui perasaan saya atau tidak.
Iya dia, dia yang hanya bisa saya pandangi dari dari ujung koridor.
Dia yang gemar tersenyum tanpa tahu bagaimana senangnya hati saya
melihat dia tersenyum
Dia yang terlihat kalem dan tenang tapi temannya berkata bahwa dia
agresif saat di dalam kelas.
Saya menyukainya sejak saya kelas 10 dan sekarang saya sudah kelas 11.
Saya yang selalu memperhatikan dia tanpa dia tahu bahwa saya peduli
dengannya.
Saya yang slalu menanyakan kabarnya walau hanya lewat teman sekelasnya
Untuk kamu yang telah berpaling
Hai, R.
Apa kabarmu saat ini? Bagaimana kabarmu dengannya?
Bahagiakah kamu dengannya? Apa rasa bahagiamu dengannya melebihi saat
bersamaku dulu?
Sungguh aneh rasanya,
Ketika dulu aku adalah orang yang kau rangkul.
Ketika dulu aku adalah orang yang kau tatap sangat dalam.
Ketika dulu tanganku yang selalu kau genggam.
Namun sekarang, kini posisiku tergantikan olehnya, dia, sahabatku.
Dulu kita selalu bermain bersama. Kau, aku, dia, dan yang lainnya.
Dulu kita menjadi pusat perhatian teman-teman kita karena kita selalu
bergandengan tangan ketika sedang berkumpul, termasuk dia.
Namun kini, akulah yang harus menelan pahitnya rasa sendiri, melihatmu
kini menggandeng tangannya.
Tapi apalah dayaku, aku tidak bisa merubah apapun. Kita berpisah juga
karena keinginanmu.
Jika sekarang kau memilihnya, aku tidak punya hak untuk merubah
keputusanmu.
Jika memang kau bahagia dengannya, bagaimana bisa aku tega mengganggu
kebahagiaanmu?
Orang-orang memang benar, untuk apa memaksa seseorang untuk terus
mencintai kita, apabila hatinya sudah bukan untuk kita lagi. Memang sudah
terlihat, kau nampak lebih bahagia dengannya daripada denganku. Aku tidak akan
memaksamu mencintaiku. Aku tidak seegois itu.
Yang aku harapkan sekarang adalah, semoga kamu temukan bahagiamu
dengannya, bahagia yang tak pernah kau dapatkan dariku.
Dan semoga dia bisa lebih sabar dalam menghadapi arogansimu, lebih
daripada aku.
Salam sayang,
A.
5 bulan berlalu, kau kira aku masih menyukaimu?
Hei, aku sudah melupakanmu, tahu?
Harusnya kau bawa saja perasaanku saat kau pergi, aku tidak perlu.
Aku benci semua hal tentangmu.
Aku benci materi bola basket.
Aku benci melihat koridor-koridor sekolah.
Aku benci
hoodie abu-abu.
Saat aku mendengar namamu, aku mual.
Saat aku melihat bulan, tidak pernah lupa aku menitipkan pesan padanya,
untuk bilang padamu:
"Jangan kembali lagi, aku tidak ingin bertemu."
Seribu lilin berserakan, seribu kata terucapkan, semuanya sia-sia bagai
onggokan sampah.
Semua rindu and perasaan ku hapus sudah. Kau tidak penting, kau tahu?
Aku seekor kangguru melompat, pergi darimu.
Lupakan kata maaf yang kau ucapkan saat aku berkata "Aku
menyukaimu, jangan pergi." Telingaku tidak lagi sanggup mendengar omong
kosongmu.
Hanya satu yang perlu kau ingat saat kau baca ini, semua kata tentangmu
tidak pernah kuucapkan sejujurnya.
Namun, semua orang dapat melihatnya ketika sepasang bola mata itu
tertuju padaku. Bagai tembok jalanan penuh grafiti, semua terpampang jelas di
raut wajahku.
Rasanya aku ingin teriak, sampi terdengar benua seberang.
Aku rindu padamu.
Dear future husband,
I ain't Meghan Trainor, but here's a few things.
You need to know this; if you marry me someday, you will be my one and
only all my life.
Take me on a date,no fine dining? I'm alright. McDonald's take out is
just perfect.
Flowers every anniversary? Getting to spend every anniversary with you
is enough.
I'm not perfect, but i will try to be a perfect wife for you.
Forget the 9 to 5, i'll bake apple pies or every damn thing you want.
I'll learn
to cook from my mama just for you, you know.
Baby, i ain't Meghan Trainor.
Even when i'm acting crazy, i will always be your lady.
after every fight, lets talk about it. We can make it together, don't
take the blame on yourself.
I may love the left side of the bed, but it doesn't really matter which
side i'm sleeping in as long as i'm
sharing it with you.
And don't worry, we can still visit your family and you can play chess
with your father every week.
Dear future husband, i ain't Meghan Trainor and i won't ask much.
Cherish me and love me, i just want to be your lady.
Time
If you spent it, you can't get it back.
If you need it, you can't buy it.
It separates the sun and the moon,
the day and the night,
and me from you.
When you meet the sun,
then the moon is with me.
When i'm sipping my hot chocolate trying to get to sleep,
then you are having your coffee getting ready for the day.
When i have nightmares,
then you are daydreaming.
15 hours is indeed a big time difference.
December is indeed far from August.
We may want time to pass faster right now.
But baby,
i'll be waiting for the day,
we wish time will last forever.
The time that i'll be spending with you,
only me and you.
Come back to me.
Teruntuk kamu yang telah lama jatuh kepelukannya.
Salahkah aku bila aku telah menunggumu sampai saat ini? Apakah kamu
pernah sekalipun melihatku? Iya, aku. Aku, masa lalu mu. Senyummu pada dahulu
kala. Nyamanmu pada jaman dahulu. Orang yang benar-benar mencintaimu tanpa
melihat kekuranganmu. Orang yang tetap tulus mencintaimu meskipun kamu telah
berkali-kali mengkhianatinya. Dan orang yang tetap sabar menemanimu jika kamu
kembali disakiti oleh wanita lain.
Aku ingin tau, apakah saat ini kamu jauh lebih bahagia disana?
dipelukannya. Apakah dia jauh lebih baik dariku? Apakah kelebihannya dapat
membuatmu melupakanku selama ini? Dan apakah kamu tau bahwa aku terpuruk saat
ini? Merindukanmu. Merindukan pelukanmu. Merindukan senyumanmu. Merindukan
segalanya tentang mu.
Dan kamu juga harus tau, aku ingin sekali kamu menemuiku dan memelukku
untuk yang terakhir kalinya. Jika aku ingin menjadi seseorang. Aku ingin sekali
menjadi dewi bintang. Menjatuhkan salah satu dari mereka. Dan membuat satu buah
permintaan. Untuk tidak pernah bertemu denganmu. Satu kali pun.
-R//
To: i
From: s
Apa kabar kamu? Apa masih sama dengan yang aku kenal bulan Desember
lalu? Apa masih sama dengan kegiatan kamu yang ingin aku bunuh mati-matian?
Kamu mau tau, kabarku sekarang baik-baik saja ternyata benar hidupku bukan
untukmu saja. Masih banyak yang sayang padaku tidak termasuk kamu. Ya karena
memang kamu bukan salah satu bagian dari mereka yang menyayangiku.
Mari duduk bersamaku merasakan hangatnya matahari pagi, secangkir teh
dan ku ceritakan apa yang terjadi di detik-detik kau pergi begitu saja tanpa
penjelasan sedikitpun.
Pertama-tama aku ingin menyampaikan bahwa aku sangat mencintaimu saat
kecupan di kening bulan Desember lalu. Aku jatuh cinta padamu pada setiap inci
tubuhmu, kecupan manismu, kata-kata yang kau ucapkan padaku dan senyumanmu saja
bisa meluluhlantakkan duniaku. Aku jatuh cinta padamu sampai pada akhirnya kau
lebih memilih bersamanya. Entahlah aku tidak tahu bagaimana hidupku pada saat
itu.
Ya, kau
pergi dengannya tanpa penjelasan sedikitpun terhadapku atas sikapmu. Aku
merelakanmu atas nama segalanya, termasuk cinta. Hari-hari burukku segera
berlalu cinta. Aku terlalu cepat menyadari atau kau yang terlalu bodoh untuk
sekedar menyakitiku? Tidak tidak. Semua ini salahku. Kamu cukup pintar untuk membuatku
jatuh cinta setiap harinya padamu dan aku yang bodoh menjatuhkan hati dengan
mudahnya. Aku yang jatuh cinta bukan kamu.
Aku terpuruk dengan bodohnya dan masih mengharapkan segalanya baik-baik
saja padahal seluruh dunia mengetahui bahwa tidak ada yang baik-baik saja
diantara kita. Kini aku menyadari semuanya, aku sangat berterimakasih kepadamu.
Dengan adanya kamu bulan Desember lalu, kini aku berhati-hati meletakkan hati
pada orang lain. Terimakasih telah mengajarkanku arti kedewasaan dan keikhlasan.
Suratku selesai sampai disini. Sampaikan salamku padanya, beritahu dia
betapa kamu mencintainya dan jangan pernah menceritakan kebodohanku padanya
karena aku takut dia akan menyangka kau akan menyakitinya seperti kau
menyakitiku yang pada akhirnya dia akan meninggalkanmu atau tetap bertahan
padamu tetapi hatinya entah dimana--tidak denganmu lagi. Jaga dia baik-baik.
Cukup aku yang rasakan segalanya, jangan sakiti dia. Terimakasih, aku
merindukanmu dari sudut kota yang kamu bilang terlalu jauh dari pandanganmu.
Dear kamu, si teman hidup suatu hari nanti.
Kamu harus tau, kalau bisa ditulis, kekurangan aku itu bisa lebih tebel
dari buku Harry Potter and The Orde of Phoenix. I do flaws, I always do.
Katanya, everybody needs somebody to lean on. Kadang, aku suka
bertanya-tanya kapan aku bisa punya "somebody to lean on" itu.
Tapi, dear kamu, aku mau kamu pun menjadikan aku tempat buat kamu
bersandar. Cari aku ketika kamu mau cerita tentang segala hal; tentang
temen-temen kamu, tentang mimpi-mimpi kamu, tentang betapa enaknya makan siang
kamu, tentang hobi kamu, tentang keserakahan kamu, tentang keegoisan kamu,
tentang kepercayaan diri kamu, tentang insecurity kamu, tentang rasa kesepian
kamu, tentang benda kesayangan kamu, tentang ibu kamu yang sabar, tentang buku
favorit kamu, tentang game yang kamu suka, semuanya. Aku mau kamu butuh aku.
Jadikan aku rumah kamu, tempat kamu buat pulang.
Aku juga akan cerita tentang drama korea yang aku suka, tentang dunia
aku dan segala isinya.
Tapi, kamupun harus tau. Kadang, rasa insecurity itu selalu dateng. Dan
jujur, aku gak bisa mudah percaya sama orang. Aku gak bisa semudah itu membagi
beban aku sama orang lain. Aku lebih nyaman menyimpannya sendirian.
Dan ketika aku mulai percaya, ketika aku mulai yakin akan seseorang,
aku akan dengan mudah ceritain semuanya, masalah aku, beban aku, rasa khawatir
aku, semuanya.
Di awal aku akan lebih mendengarkan kamu. Gak apa-apa kalau kamu mau
pegi setelah itu. Karena aku yakin, everyeone will not betray where them belong
to :)
Suatu hari nanti, aku akan membagi beban aku sama kamu, nelfon kamu di
jam 2 malam buat denger keluhan aku tentang indomie yang habis di lemari makan,
atau tiba-tiba jadi gloomy dan nangis ingusan di depan kamu, atau tiba-tiba
ketawa gara-gara lucunya oppa-oppa korea yang aku suka di drama yang mereka
peran, atau marah cuman gara-gara pulpen warna oren aku hilang, aku akan
membagi semuanya.
Dan aku harap kamu tetap tinggal setelah aku menaruh kepercayaan ke
kamu.
Oke? :)
Jadikan aku sandaran kamu, aku gak apa-apa. Bahkan, aku ingin. Biar
kamu bagi segala beban kamu, tunjukin sisi gak sempurna kamu; kekanakannya
kamu, keserakahannya kamu, keegosian
kamu, kemauan kamu, semuanya.
Ada saatnya, aku pun akan mencari kamu di saat aku rasa gak ada orang
lain yang mau mendengarkan. Aku akan ceritain semuanya ke kamu sambil nangis di
bahu kamu. :)
Because I rather be your somebody-to-lean-on than your temporary home
:)
Sincerely,
Your future yours.
Untuk ayah dan ibu. Yang sangat aku sayangi sepenuh hati.
Kalian tau? Ini tidak akan pernah mudah untukku. Semuanya sulit,
sekeras apapun aku berkata bahwa aku bisa.
Aku mengerti kalian. Aku juga tidak akan menjadi anak egois. Aku tidak
akan menjadi anak yang bandel. Merepotkan kalian ada hal yang paling tidak
ingin aku perbuat.
Ibu, ayah. Aku menulis surat ini dengan tanpa air mata. Kalian tidak
usah khawatir.
Aku kuat. Aku ikhlas. Aku mengerti.
Tapi bu, yah. Aku takut. Terlalu banyak hal yang kalian kasih untuk
aku. Untuk hidupku, semuanya.
Aku takut hanya karena perpisahan kalian, aku tidak akan bisa
mendapatkannya lagi.
Kalian yang menjadi sandaranku selama ini. Kalian tempat aku untuk
pulang.
Aku sayang kalian. Bahkan untuk memilihpun, ini terasa sulit.
Untuk ibu dan ayah. Semoga kalian selalu bahagia. Entah kalian
mendapatkan pasangan hidup kalian masing-masing, nantinya. Aku akan selalu
baik-baik saja.
Kalian bahagia, maka akupun begitu.
Tapi, ayah, ibu. Aku mohon. Tetaplah menjadi tempat aku untuk pulang.
Aku butuh kalian.
Aku sayang kalian. Bagaimanapun keadaan kalian, apapun keputusan
kalian, aku sayang.
2016, dari aku, dan hatiku.
0 Comments